DEMOKRASI.CO.ID - Ukraina, melalui perwakilannya di Jakarta, meminta dukungan kepada Indonesia atas serangan yang dilakukan oleh Rusia selama enam hari terakhir.
Lewat keterangan yang diterima Kantor Berita Politik RMOL pada Selasa (1/3), Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta menegaskan, pihaknya tidak akan menyerah pada Rusia.
"Ukraina tidak tertekuk lutut terhadap ancaman kematian, sama seperti Indonesia tidak menyerah 70 tahun lalu," tulis Kedubes.
"Kami akan berdiri tegak dan meraih kemenangan. Namun dengan dukungan Anda, maka kemenangan dapat kami raih dengan lebih mudah, lebih pasti dan lebih cepat," tambahnya.
Dalam keterangan tersebut, Kedubes Ukraina menyoroti sejarah Indonesia yang berhasil melawan penjajahan. Mereka juga menekankan pentingnya peran Indonesia sebagai pilar perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.
Suara Indonesia, Ukraina nilai, memiliki keyakinan dan keteguhan yang dapat terdengar jelas di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan seluruh dunia.
Untuk itu, Kedubes menyatakan, Indonesia tidak dapat berdiam diri menyaksikan Rusia melakukan tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan di Ukraina.
Selama enam hari terakhir, dilaporkan serangan roket besar-besaran terjadi menargetkan pemukiman hingga fasilitas infrastruktur, termasuk rumah sakit, panti asuhan, sekolah, dan taman kanak-kanak.
Serangan-serangan tersebut membuat banyak warga sipil meninggal, ratusan terluka, ribuan menjadi anak yatim, dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi.
"Rakyat Indonesia, keadaan saat ini sungguh berat dan menyakitkan bagi kami. Oleh karena itu, kami menunggu dukungan Anda. Kami berharap dapat mendengar suara Anda yang lantang dan berani dalam membela kami," kata Kedubes.
Terlepas dari itu, Ukraina menggarisbawahi, sistem keamanan global pasti akan runtuh jika Kiev pada akhirnya "gugur".
"Kita tidak punya hak untuk tetap membisu. Jika terus begitu, maka kita tidak akan memiliki hari esok," tambah Kedubes.
"Rakyat Indonesia, dukunglah kami. Merdeka atau mati!" tutup pernyataan itu. [rmol]