DEMOKRASI.CO.ID - Pegiat Media Sosial, Stevanie Huang menyindir Komisaris PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Kristia Budhyarto atau disapa Kang Dede usai menyerukan kepada pasukan GP Ansor dan Banser untuk mencari aktivis, Nicho Silalahi. Stevanie mengomentari bahasa yang digunakan Kang Dede dalam cuitannya.
Sindiran Stevanie dilontarkan dalam bentuk cuitan di media sosial Twitter yang diposting akun Stevaniehuangg, seperti dilihat pada, Kamis 10 Maret 2022.
“Ga salah nih komisaris nge-tweet dgn bahasa kayak gini??!!”, cuit Stevanie Huang, dikutip pada, Kamis 10 Maret 2022.
Selain itu, Stevanie juga mempertanyakan isi dari cuitan Kang Dede yang menurutnya terdapat terdapat unsur pidana dari bahasa yang digunakan, juga ancaman dan provokasi.
“Coba sih pink mau tanya kalo cuitan gini dari bahasa nya apakah ada unsur pindana kah ? Contoh ancaman kaha tau provokasi kah ?”, cuitnya lagi.
Sindiran ini merupakan buntut dari cuitan Kang Dede saat merespon video demo Nicho Silalahi di depan kantor Kemenag, beberapa hari yang lalu.
Dalam cuitan Kang Dede itu seperti sebuah perintah kepada GP Ansor dan Banser untuk menangkap Nicho Silalahi usai melakukan protes terhadap Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
“Ansor & Banser cari si bajingan @Nicho_Silalahi sampai ketemu, kasih pelajaran”, cuit Kang Dede.
Sontak, dari cuitannya itu mendapat banyak respon dari warganet yang menilai jika seorang komisaris BUMN tidak sepantasnya mengetweet seperti itu.
“Si Dede @kangdede78 ini tuannya ansor dan banser ya? Kalaupun memang tuannya tapi kok kasih perintah kasar banget ya. Saya nyuruh pembantu aja ga sekasar itu. Kan bisa dgn omong baik2 dan sopan. Kasihan banser dan ansor jd remeh kayak gitu”, komentar warganet. [terkini]