DEMOKRASI.CO.ID - Pengamat politik Rocky Gerung menduga ada ketegangan antara Presiden Jokowi dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Namun ketegangan ini masih terkendali.
Pengamat politik Rocky Gerung menduga ada ketegangan antara Presiden Joko Widodo dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Spekulasi dugaan ini muncul ketika Presiden Jokowi mengkonfirmasi ketidakhadiran Jenderal Andika sebagai Panglima TNI dalam Rapim TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Pada saat rapat pimpinan dengan TNI dan Polri, Jenderal Andika tidak turut hadir dan Jokowi mengatakan jika Panglima TNI tersebut sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) karena terinfeksi Covid-19.
Namun selang tak berapa lama, Jenderal Andika Perkasa kemudian mengunggah video melalui kanal YouTube miliknya yang menunjukkan bahwa ia hadir dalam rapat pimpinan bersama Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
“Nah ini satu keadaan yang luput dari pantauan istana, bahwa setiap subyek politik bisa menghasilkan ulang dirinya melalui kanal-kanal tertentu,” kata Rocky Gerung, di akun YouTube miliknya dilihat Minggu (6/3).
Dari fakta tersebut, Rocky Gerung mengambil kesimpulan bahwa Jenderal Andika ingin menunjukkan kepada Jokowi, jika Panglima TNI tersebut bisa menentukan dirinya sendiri terlepas dari status yang ia miliki.
Perbedaan ucapan dan perilaku antara Jokowi dan Andika Perkasa memunculkan dugaan jika kedua tokoh tersebut sedang tidak berada dalam hubungan yang baik dan melibatkan Istana Negara.
“Jadi samar-samar, saya akan menggunakan istilah yang lebih halus, sebut saja ada ketegangan yang terkendali antara Istana Negara dan lingkungan luar yang memantau dengan baik bahwa istana mengalami kemerosotan moral, itu intinya,” ujar Rocky Gerung. (rmol/pojoksatu/fajar)