DEMOKRASI.CO.ID - Pegiat media sosial Nicho Silalahi menyoroti pemerintah terkait penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang menurutnya terkesan dibiarkan hingga saat ini.
Nicho menyinggung pemerintah yang dinilai acuh terhadap masalah kemanusian di Papua dan lebih mengurusi hal-hal kecil seperti pencopotan baliho seperti yang pernah dilakukan untuk baliho Habib Rizieq Shihab yang diturunkan oleh Kepala Sataf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Narasi sindiran Nicho diposting melalui sebuah cuitan di media sosial Twitter pribadinya, sebagaimana dilihat pada, Minggu 26 Maret 2022.
“Lagi dan lagi putra terbaik bangsa harus meregang nyawa demi menjaga ibu pertiwi, padahal teroris bersenjata ini sudah berkali-kali membantai tapi terkesan dibiarkan”, cuit Nicho.
Selain itu, Nicho juga menyinggung Densus 88 Anti Teror yang terkesan bungkam dengan kejahatan kemanusiaan di Papua.
“Kapan Densus 88 Anti Teror terjun ke sana? Apa Mungkin Baliho Lebih Berbahaya Ketimbang Teroris Bersenjata Ini?”, cuitnya lagi.
Seperti diketahui, baru-baru ini KKB Papua yang dipimpin oleh Egianus Kogoya menyerang Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 yang berada di Kwareh Bawah, Kennyam, Kabupaten Nduga, Papua.
Serangan KKB Papua itu menewaskan satu orang prajurit dan 10 orang prajurit lainnya terluka. Kapolres Nduga, Kompol Budhiarta membenarkan adanya serangan KKB ke Pos Satgas Mupe di Kwareh Bawah, dimana penyerangan ini dilakukan dua arah oleh KKB dengan senjata api lengkap.
Kompol Budhiarta mengatakan jika bunyi tembakan dari senjata pelontar granat jenis GLM yang dipegang oleh KKB terdengar hingga ke Polres Nduga yang jaraknya sekitar 1,2 KM.
Sebelum penyerangan terjadi, Komang, salah satu masyarakat di sekitar Kenyam mengaku sudah mendengar informasi yang menyatakan KKB akan melakukan penyerangan, namun dia tidak mengetahui kapan dan dimana lokasi pastinya akan menyerang.
“Hari ini hingga siang situasi kambtibmas di sekitar Kenyam kondusif namun tiba-tiba sekitar pukul 17.45 WIT, terdengar bunyi tembakan dan ada laporan pos Marinir di Kwareh Bawah diserang”, ujar Komang. [terkini]