DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, mengomentari fenomena kelangkaan minyak goreng yang terjadi di masyarakat. Dia menyebut masalah ini sebagai akibat dari kebuntuan keuangan pemerintah.
Said Didu berkata, pengelolaan keuangan negara saat ini acakadut. Hal inilah yang kemudian berbuntut pada kelangkaan minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya.
“Bukti pemerintah udah enggak punya uang sekarang, itu sebenarnya kasus minyak goreng, kasus kedelai, kasus daging, kasus nanti BBM, kasus pupuk, enggak punya uang,” kata Said Didu dalam Dalam acara Forum News Network (FNN) lewat kanal YouTube Refly Harun, Jumat (11/3/2022).
Dalam acara tersebut, awalnya Said Didu menjelaskan soal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta hutang negara. Setelah menyampaikan berbagai penjelasannya, Said meminta masyarakat untuk memaklumi pemerintah saat ini.
“Maklumi, pemerintah sekarang sepertinya sangat bersemangat memungut uang rakyat, tapi tidak punya keinginan sama sekali untuk membantu rakyat,” kata dia.
Ia juga menjelaskan alasan mengapa ia bisa berbicara seperti itu kepada pemerintah.
Said mengatakan, “Kenapa saya katakan demikan? Pajak dinaikkan, BPJS dikaitkan dengan STNK, semua untuk mungut disemangatkan.”
“Tapi pada saat rakyat antri minyak goreng, hilang tuh semua. Tapi pada saat ada balapan, balap motor, itu keluar semua tuh,” lanjutnya.
Said pun merasa bingung dan mempertanyakan mengapa bisa terjadi hal seperti itu.
“Ini negara apa sebenarnya, negara memikirkan rakyat atau negara untuk pencitraan,” kata Said.[poskota]