DEMOKRASI.CO.ID - Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menyinggung pernyataan Jokowi yang memarahi bawahannya terkait impor pensil, kertas hingga pulpen.
Said Didu lantas mempertanyakan tenaga kerja dari China yang dinilainya tidak jauh beda statusnya dari barang impor tadi. Sama-sama dari luar.
“Kok Tenaga Kerja dari China ga disinggung ? Itu tdk termasuk impor ?,”tanya Said Didu, Jumat, 25 Maret 2022.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) jengkel masih ada bawahannya yang menggunakan produk impor.
Jangankan barang-barang kecil, pensil hingga kertas pun bawahannya masih menggunakan barang impor.
“Pensil, kertas, saya cek, impor, pulpen, apa ini, kadang-kadang saya mikir, ini kita ngerti enggak sih?” kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIM), kepala daerah, dan direktur utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/3).
Jokowi pun mencurigai bawahannya tidak bekerja dengan detil. Pasalnya terlihat masih saja ada barang-barang impor yang dibeli.
“Jangan-jangan kita enggak kerja detil sehingga enggak ngerti barang yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor,” bebernya. [tribunnews]