DEMOKRASI.CO.ID - Ekonom senior, Rizal Ramli menyindir Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang mengungkapkan kejengkelan karena Kementerian dan Daerah menggunakan APBN serta APBD untuk belanja barang dari luar negeri.
Rizal Ramli mengatakan bahwa sebagai presiden, Jokowi seharusnya merumuskan kebijakan dan memecat pejabat yang suka impor, bukan malah mengomel.
“Lelucon yang ndak lucu lagi? Situ Presiden, rumuskan kebijakan, pecat pejabat yang doyan impor – itu baru bener,” kata Rizal Ramli melalui akun Twitter pribadinya pada Jumat, 25 Maret 2022.
“Bukan hanya ngedumel, pidato kiri-kanan, tapi kenyataan sebaliknya. Kapan sih bisa eling,” sambungnya.
Dulansir dari TV One News, Presiden Jokowi sebelumnga mengungkapkan kejengkelannya karena Kementerian dan Daerah menggunakan APBN serta APBD impor.
“Sedih saya belinya barang-barang impor semuanya,” ujar dalam di hadapan para menteri dan pejabat daerah saat pengarahan Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, Jumat.
Presiden Jokowi mengaku mengetahui pengadaan barang dan jasa di pemerintah pusat, daerah, dan BUMN banyak dari luar negeri.
Ia merinci anggaran modal pemerintah pusat mencapai Rp526 triliun, pemerintah daerah sebesar Rp535 triliun, dan BUMN senilai Rp420 triliun.
“Ini duit guede banget, besar sekali!” kata Jokowi keras.
Ia mengatakan bahwa apabila uang sebesar itu dibelanjakan di dalam negeri, maka akan memperbaiki ekonomi di tanah air, termasuk membuka jutaan lapangan pekerjaan.
“Kalau saja dibelokkan 40 persen saja, itu bisa men-trigger growth ekonomi kita, pertumbuhan ekonomi kita,” tutur Jokowi.
“Tidak usah ke mana-mana, tidak usah cari investor, diam saja. Tetapi kita konsisten beli barang yang diproduksi oleh pabrik-pabrik kita industri-industri kita, UKM kita, kok enggak kita lakukan? Bodoh sekali kita kalau tidak melakukan ini!” kata sambungnya.
Presiden Jokowi pun memerintahkan jajarannya untuk tidak meneruskan belanja barang impor.
“Kita membeli pekerjaan kepada negara lain, duit kita berarti capital outflow keluar. Pekerjaan ada di sana, bukan di sini,” kata Jokowi.
“Coba kita belokkan semuanya ke sini, barang yang kita beli dalam negeri, berarti akan ada investasi, berarti membuka lapangan pekerjaan,” tambahnya.
“Tadi sudah dihitung bisa membuka dua juta lapangan pekerjaan, kalau ini tidak dilakukan bodoh banget kita ini!” tegasnya lagi.
Pernyataan itu langsung disambut hadirin dengan tepuk tangan, namun langsung ditegur Jokowi.
“Jangan tepuk tangan, karena kita belum lakukan. Kalau kita melakukan itu 400 triliun lebih, betul-betul semuanya melakukan, silakan kita semuanya tepuk tangan,” katanya. [terkini]