DEMOKRASI.CO.ID - Kepala Desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) rencananya akan mendeklarasikan dukungan untuk Presiden Joko Widodo melanjutkan jabatan sampai dengan 3 periode.
Menanggapi rencana deklarasi oleh Kades ini, pengguna media sosial atau dikenal dengan netizen mengkritik dengan menyinggung anggaran dana desa dan mengatakan lumayan dompet menjadi tebal.
Narasi sindiran netizen diposting melalui sebuah komentar di media sosial Twitter, sebagaimana dilihat pada, Selasa 29 Maret 2022.
Netizen mengaitkan deklarasi ini dengan dana desa karena belum lama ini Presiden Jokowi menyetujui untuk menaikkan anggaran dana desa sebanyak tiga persen.
“Dia dukung 3 periode soalnya dana desa yang 1 miliar lancar mengalir deras dari pusat, lumayan dompet jadi tebel”, tulis netizen.
Sebelumnya, ketua Apdesi, Surtawijaya mengatakan jika rencana deklarasi ini akan dilakukan dari Sabang sampai Merauke.
Lebih lanjut, Surtawijaya mengatakan jika langkah awal yang akan dilakukan dalam deklarasi itu adalah dengan memasang spanduk 3 periode pada setiap daerah sebagai bentuk dukungan untuk Presiden melanjutkan jabatannya.
“Habis lebaran kami deklarasi. Teman-teman di bawah, kan ini bukan cerita, ini fakta”, kata Surtawijaya, dikutip dari laman CNN Indonesia.
Surtawijaya mengatakan jika rencananya mereka akan melakukan deklarasi pada hari ini, Selasa 29 Maret 2022 di depan Jokowi, namun dilarang oleh Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan.
Dia mengatakan seluruh kepala desa rela melakukan deklarasi ini karena semua permintaan telah dikabulkan oleh presiden.
“Apa yang kita inginkan beliau kabulkan. Sekarang kita punya timbal balik, beliau peduli sama kita. Teman-teman sepakat tadi, 3 periode, lanjutkan”, ujarnya.
Sebelumnya, seruan Jokowi 3 periode menggema yang oleh diteriakkan sejumlah peserta Silaturahmi Nasional Desa 2022. Bahkan usulan itu disampaikan di depan Presiden Jokowi.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo akan memberikan dana operasional desa yang berjumlah tiga persen. Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutan pada silaturahmi Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) siang tadi.
“Sebetulnya kemarin kalau tidak ada Covid di 2020, saya sudah berpikir akan menambah, melompatkan anggaran desa itu lebih gede lagi. Tapi Tuhan belum mengizinkan karena uang yang dipakai Covid di 2020 sudah Rp690 triliun, gede sekali, 2021 Rp740 triliun, gede sekali. Sehingga dana seluruh kementerian juga kita potong kemudian dana untuk desa juga sedikit kita potong, sedikit loh ya, sedikit kita potong, tidak banyak”, ujar Jokowi, dikutip dari laman iNews. [terkini]
