logo
×

Kamis, 03 Maret 2022

PAN Dukung Wacana Penundaan Pemilu, Rizal Ramli: Partai Hasil Reformasi Bisa Lupa Amanat Reformasi

PAN Dukung Wacana Penundaan Pemilu, Rizal Ramli: Partai Hasil Reformasi Bisa Lupa Amanat Reformasi

DEMOKRASI.CO.ID - Ekonom Senior Rizal Ramli kembali berkomentar terkait wacana penundaan pemilu oleh sejumlah Partai Politik.

Diketahui ada sejumlah ketum Partai Politik yang mendukung wacana penundaan pemilu satu sampai dua tahun kedepan.

Diantaranya yaitu, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

Rizal pun secara spesifik mengomentari pernyataan ketum PAN Zulkifli Hasan.

Ia menyebut jika PAN adalah partai yang terbentuk dari hasil reformasi.

Rizal pun heran sebab kini justru PAN seakan lupa amanat dari reformasi tersebut.

“Too much,, kok pimpinan PAN, partai hasil reformasi, bisa lupa amanat Reformasi?” tulis Rizal dilansir fajar.co.id dari twitter pribadinya, Kamis (3/3/2022).

“Segitu rakusnya ingin berkuasa terus walaupun menghianati Konstitusi dan Amanah Reformasi,” sambungnya.

Sebelumnya, beberapa elite parpol mengusulkan penundaan Pemilu 2024.

Isu tersebut berawal dari ucapan Muhaimin Iskandar.

Dia memakai sisi ekonomi sebagai alasan sehingga menunda Pemilu 2024.

Menurutnya, pesta demokrasi bisa ditunda hingga dua tahun ke depan.

Isu itu kemudian disambut positif Partai Amanat Nasional (PAN).

Melalui berbagai pertimbangan, parpol yang terbentuk pada 1998 itu menyetujui usul menunda pelaksanaan Pemilu 2024.

“Kami memutuskan setuju pemilu diundur,” kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/2).

Menurut pria asal Lampung itu, pertumbuhan yang ada saat ini masih berkisar tiga persen sampai 3,5 persen.

“Pun demikian masih banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Usaha-usaha yang berjalan juga belum pulih secara sempurna,” kata dia. (zak/fajar)

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: