DEMOKRASI.CO.ID - Pegiat media sosial Nicho Silalahi angkat suara mengenai polemik penundaan pemilu 2024.
Nicho Silalahi menegaskan jika pihak istana tidak mengakui Presiden Jokowi sebagai dalang atas penundaan pemilu, maka biar rakyat yang menganggap Jokowi sebagai wayang dari dalang tersebut.
Diketahui, polemik penundaan pemilu 2024 sedang ramai diperbincangkan dan menjadi pro kontra di publik.
Nah, baru-baru ini pihak istana angkat suara terkait polemik yang tengah hot topik di masyarakat.
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negera Faldo Maldini mengatakan tidak ingin Presiden Joko Widodo dianggap sebagai dalam usulan penundaan pemilu.
Faldo menegaskan bahwa wacana penundaan pemilu yang disampaikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa bukanlah satu tarikan nafas dengan Presiden Jokowi meskipun mitra koalisi pemerintahan.
“Kami tidak ingin bapak presiden dan pemerintah dianggap sebagai dalang dari wacana ini gitu,” tambah Faldo melansir Kompas.
Ia menegaskan, soal usulan penundaan boleh jadi sudah disampaikan oleh sejumlah pihak kepada Presiden Jokowi.
Namun, Jokowi tidak akan menyetujui usulan penundaan pemilu 2 tahun ataupun perpanjangan masa periode jabatan presiden.
“Sikap dan komitmen bapak presiden sudah jelas seperti sebelumnya, beliau sampaikan sendiri bahwa tetap berjalan di jalan yang sesuai dengan aturan dan kaidah hukum yang berlaku,” ucapnya.
Nicho pun angkat suara mengenai pernyataan yang disampaikan oleh pihak istana ini.
“Oh jadi Istana ga mau toh Presiden Jokowi dianggap “DALANG” Penundaan Pemilu?” ujar Nicho melalui akun Twitternya, Jumat, 4 Maret, dikutip terkini.id.
“Lalu Siapa DALANGNYA? baiklah jika begitu biar kami rakyat aja menganggap beliau sebagai ‘WAYANG’ yang diatur DALANG untuk Penundaan Pemilu, Ia gak sih?” cetusnya. [terkini]