DEMOKRASI.CO.ID - Aktivis Nicho Silalahi belum lama ini menyoroti pernyataan Presiden Jokowi soal meminta produk impor di hentikan.
Hal tersebut disampaikan Nicho Silalahi melalui sebuah cuitan diakun media sosial twitter miliknya.
Dalam cuitannya, Nicho tampak membandingkan kampanye 2014 yang meminta barang impor dihentikan dengan hal yang sama sekarang yang disampaikan Presiden Jokowi.
“Sejak kampanye 2014 ngomongnya stop Import, sekarang ngomong lagi stop import,” tulisnya. Sabtu, 26 Maret 2022.
Selain dari itu, Nicho bahkan menyindir pemerintahan Presiden Jokowi.
“7 tahun mimpin ngapain aja sih lo? Oalah ocehanmu selalu bikin gue muler pingin boker, kalau ga sanggup ya kibarkan bendera putih dan segera mundur aja lo,” kutipnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi bukan tanpa alasan. Dalam dalam sebuah keterangannya, seragam sepatu tentara dan polisi, alat kesehatan, tempat tidur untuk rumah sakit, alat mesin pertanian seperti traktor hingga alat tulis, buku tulis dan laptop sekolah ternyata masih ada yang berasal dari impor. Dikutip dari Kontan.
“Jangan ini diteruskan, stop, sehingga melompat nanti kalau kita semuanya beli produk dalam negeri meloncat pertumbuhan ekonomi kita,” ucap Jokowi.
Jokowi meyakini jika semua Kementerian, Lembaga, BUMN dan TNI/Polri serta Pemerintah Daerah benar-benar menerapkan meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri, TKDN, PDN dan UMKM maka akan membuka sebanyak 2 juta lapangan pekerjaan baru.
Sementara itu, tahun ini, kata Jokowi, kementerian, lembaga dan pemerintah daerah ditargetkan untuk membelanjakan anggarannya sebanyak Rp 400 Triliun untuk belanja produk dalam negeri (PDN), termasuk yang diproduksi (Produk Dalam Negeri) dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Sekarang kita hanya minta 40 persen dulu, targetnya gak banyak-banyak,” ucap Jokowi. [terkini]