DEMOKRASI.CO.ID - Politisi Partai Demokat, Yan Harahap menanggapi berita soal Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan yang membujuk Arab Saudi untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Ia menyinggung bahwa Arab Saudi merupakan “kadrun” yang sangat dibenci, namun juga dibutuhkan.
“‘Kadrun’……. yang begitu dibenci, namun dibutuhkan,” kata Yan Harahap pada Jumat, 4 Maret 2022.
Bersama pernyataannya, Yan Harahap melampirkan berita CNN Indonesia berjudul “Temui Pangeran MbS, Luhut Bujuk Saudi Investasi di IKN”.
Dilansir dari berita tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan menemui Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) di Riyadh untuk memperkuat kerja sama dan hubungan bilateral Riyadh-Jakarta.
Luhut juga mengatakan pertemuannya dengan pemimpin de facto Kerajaan Saudi itu adalah untuk menjajaki peluang investasi.
Peluang investasi yang disinggung antara lain dalam pembangunan IKN baru, energi baru, dan terbarukan, bidang lingkungan hidup, serta isu-isu lain yang menjadi kepentingan bersama.
Pertemuan Luhut dengan MbS berlangsung saat Luhut mengunjungi Riyadh, Arab Saudi pada tanggal 1-2 Maret lalu.
“Saya senang kunjungan ke Arab Saudi dapat berjalan dengan lancar. Pangeran Mohammed bin Salman juga menunjukkan sambutan yang sangat baik mengenai peluang investasi di berbagai bidang yang kita bahas,” ujar Luhut pada Kamis, 3 Maret 2022.
Luhut juga menyampaikan bahwa sebagai komitmennya dalam menjajaki peluang investasi di Indonesia, MbS akan melakukan kunjungan balasan ke Indonesia.
Lawatan MbS ke Indonesia nanti, katanya, akan menjadi kelanjutan kerja sama bilateral antara kedua negara.
“Selain itu Putera Mahkota juga menyampaikan bahwa bila Indonesia maju, maka Arab Saudi pun harus ikut maju,” ujar Luhut.
Dalam kunjungan tersebut, Luhut juga bertemu dengan Menteri Investasi Arab Saudi, Khalid Al-Falih dan beberapa CEO perusahaan untuk membahas realisasi sejumlah rencana investasi perusahaan Saudi di Indonesia.
Ia mengatakan Indonesia dan Arab Saudi memiliki perhatian yang sama mengenai isu perubahan iklim yang saat ini sedang dihadapi oleh seluruh negara di dunia.
Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan inisiatif untuk mengurangi emisi karbon selama beberapa dekade mendatang dan juga gencar berinvestasi pada green energy.
Menurut Luhut, hal itu sejalan dengan Indonesia sebagai negara yang memiliki perhatian khusus terkait isu perubahan iklim dan memiliki target untuk mencapai net zero emission di tahun 2060.
“Ini sekaligus menjadi wujud dari sikap Indonesia yang terbuka dengan peluang investasi dari negara mana saja, selama hal itu membawa manfaat besar untuk bangsa kita,” kata Luhut. [terkini]