DEMOKRASI.CO.ID - Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Fadli Zon menyoroti penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang sudah menelan banyak korban, namun dianggap seperti angin lalu oleh pemerintah.
Fadli Zon menyoroti pemerintah yang terkesan membiarkan KKB merenggut nyawa para Prajurit TNI yang bertugas di Papua dan juga warga sipil yang tewas akibat amukan KKB.
Sindiran Fadli Zon dilontarkan melalui sebuah cuitan di media sosial Twitter, sebagaimana dilihat pada, Minggu 27 Maret 2022.
“Sudah berapa banyak prajurit gugur di Papua, kok dianggap seperti angin lalu?”, tulis Fadli Zon.
Sebelumnya, pegiat media sosial, Nicho Silalahi juga turut menyoroti penanganan KKB Papua yang menurutnya terkesan dibiarkan hingga korban jiwa terus berjatuhan akibat amukan KKB Papua.
“Lagi dan lagi putra terbaik bangsa harus meregang nyawa demi menjaga ibu pertiwi, padahal teroris bersenjata ini sudah berkali-kali membantai tapi terkesan dibiarkan”, cuit Nicho.
Selain itu, Nicho juga menyinggung Densus 88 Anti Teror yang terkesan bungkam dengan kejahatan kemanusiaan di Papua.
“Kapan Densus 88 Anti Teror terjun ke sana? Apa Mungkin Baliho Lebih Berbahaya Ketimbang Teroris Bersenjata Ini?”, cuitnya lagi.
Seperti diketahui, baru-baru ini KKB Papua yang dipimpin oleh Egianus Kogoya menyerang Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 yang berada di Kwareh Bawah, Kennyam, Kabupaten Nduga, Papua.
Serangan KKB Papua itu menewaskan satu orang prajurit dan 10 orang prajurit lainnya terluka. Kapolres Nduga, Kompol Budhiarta membenarkan adanya serangan KKB ke Pos Satgas Mupe di Kwareh Bawah, dimana penyerangan ini dilakukan dua arah oleh KKB dengan senjata api lengkap.
Kompol Budhiarta mengatakan jika bunyi tembakan dari senjata pelontar granat jenis GLM yang dipegang oleh KKB terdengar hingga ke Polres Nduga yang jaraknya sekitar 1,2 KM.
Sebelum penyerangan terjadi, Komang, salah satu masyarakat di sekitar Kenyam mengaku sudah mendengar informasi yang menyatakan KKB akan melakukan penyerangan, namun dia tidak mengetahui kapan dan dimana lokasi pastinya akan menyerang.
“Hari ini hingga siang situasi kambtibmas di sekitar Kenyam kondusif namun tiba-tiba sekitar pukul 17.45 WIT, terdengar bunyi tembakan dan ada laporan pos Marinir di Kwareh Bawah diserang”, ujar Komang. [terkini]