DEMOKRASI.CO.ID - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara prihal krisis kemanusiaan yang terjadi di Ukraina usai babak belur digempur Rusia.
Menurut Jokowi, gagalnya kesepakatan gencatan senjata di Ukraina bukan hanya mendorong eskalasi konflik bersenjata tetapi semakin bertambahnya korban jiwa dan krisis kemanusiaan di Ukraina.
Jokowi menegaskan, perang adalah persoalan ego yang hanya menonjolkan kepentingan dan kekuasaan.
“Perang adalah persoalan ego, melupakan sisi kemanusiaan dan hanya menonjolkan kepentingan dan kekuasaan,” ungkapnya dikutip dari akun Instagram pribadinya, Rabu (9/3/2022).
Presiden menjabarkan data UNHCR. Sebanyak 1,2 juta orang harus mengungsi ke negara lain karena kecamuk perang di Ukraina.
Sehingga dia menilai, apabila operasi militer terus berlanjut maka akan terjadi krisis pengungsi terbesar sepanjang abad.
“Inilah yang harus kita sama-sama cega agar jangan sampai terjadi,” cetusnya.
Respons Jokowi terhadap krisis di Ukraina menuai tanggapan beragam dari warga jagat maya. Tak sedikit dari mereka yang mempertanyakan solusi konkret yang diambil Presiden Jokowi terhadap krisis kemanusiaan ini.
Adapula warganet yang justru menyentil Jokowi soal wacana penambahan masa jabatan presiden.
Netter menyinggung tiga periode juga merupakan persoalan ego yang hanya menonjolkan kepentingan dan kekuasaan.
“Pak tolong lihat di daerah Papua , mending ngurus tentang OPM , daripada lihat di negeri orang,” celetuk @bagus***.
“3 periode adalah persoalan ego, hanya menonjolkan kepentingan dan kekuasaan,” ketus @rama***.
“Jokowi 5 periode ❤️ uraaa,” seru @jon***. (dra/fajar)