DEMOKRASI.CO.ID - Pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengklaim taat konstitusi ketika menanggapi isu penundaan Pemilu Serentak 2024 menjadi gambaran kepribadian pemimpin yang sulit dipercaya.
Begitu pendapat Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (7/3).
Jerry menilai, pernyataan Jokowi tak konsisten. Di satu sisi mengaku akan taat konstitusi, namun ia justru mempersilakan kelompok pengusul penundaan pemilu bebas bersuara karena dilindungi konstitusi.
"Ada banyak hal saya nilai Jokowi sosok pribadi yang tak jujur, tak memegang teguh janji," kata Jerry.
Jerry juga melihat pernyataan yang sangat berbeda dari Jokowi saat menanggapi isu perpanjangan masa jabatan presiden yang digaungkan pada tahun lalu.
"Dulu Jokowi bilang usulan tiga periode menampar wajahnya sekarang berubah," ujarnya.
Maka dari itu, Jerry memberikan skor rendah terkait tingkat kepercayaan dari pernyataan Jokowi selama dirinya menjabat presiden. Selain tidak konsisten di isu perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu, Jokowi juga tidak konsisten dengan pernyataan yang enggan mendorong anaknya aktif di dunia politik.
"Dia menyebut anaknya tak akan terjun dalam dunia politik justru dia merestui Gibran maju Walilkota Solo. Bagi saya, omongan Jokowi paling hanya 10 persen yang percaya. Lebih dari itu, i don't trust in him or i don't believe," demikian Jerry. [rmol]