DEMOKRASI.CO.ID - Cendikiawan muslim Azyumardi Azra dengan tegas menyebut bahwa apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo kerap tidak konsisten dengan perbuatannya. Menurutnya, masyarakat waspada dengan ucapan Jokowi.
Pernyataan Azyumardi tersebut sebagai respon dari pernyataan Jokowi yang sebelumnya menolak untuk perpanjangan masa jabatannya sebagai presiden. Meski berkali-kali mantan Wali Kota Solo itu menolak memperpanjang masa jabatan, Azra mewaspadai pernyataan itu akan berubah sebaliknya.
“Saya menyampaikan secara terbuka di berbagai media, saya kira jangan berpendapat begitu (Jokowi menolak), apalagi yakin. Karena melihat gejalanya adalah apa yang dikatakan Presiden Jokowi itu selalu berlawanan dengan apa yang dilakukan,” kata Azyumardi dikutip dari Cnnindonesia.com pada Kamis 3 Maret 2022.
Guru Besar UIN Jakarta itu mencontohkan pernyataan Jokowi saat berkomitmen untuk memperkuat KPK. Namun, yang terjadi justru menyutujui RUU KPK meski banyak ditolak masyarakat luas.
Pada 2020, kata Azra, Jokowi juga mengaku berkomitmen melindungi para buruh. Namun, pemerintah justru menyetujui pengesahan UU Cipta Kerja.
“Jadi enggak bisa dipegang. Jadi menurut saya jangan percaya dulu. Maka waktu itu saya menyerukan agar masyarakat sipil tetap waspada. Jangan percaya, ternyata betul,” terang Azra.
Azra menyoroti perubahan sikap Jokowi itu banyak dipengaruhi orang-orang terdekat di lingkungan Istana, terutama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
Karena itu, Azra mengaku skeptis dengan lanjutan isu penundaan Pemilu sekaligus perpanjangan masa jabatan presiden. Dia mengkritik wacana itu sebab berkebalikan dengan keputusan pemerintah yang pada 2020 justru ngotot melaksanakan Pilkada di tengah lonjakan kasus pandemi Covid-19.
“Sekarang kenapa kemudian mau diubah malah diperpanjang. Tidak pemilunya ditunda. Kalau dulu dipaksakan diselenggarakan. Ini nggak dipaksakan ditunda,” terang Azra.
Sebelumnya diketahui Presiden Jokowi pernah tegas menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Dia merasa ada yang ingin menjerumuskan dirinya.
Jokowi juga menyatakan dia merupakan produk pemilihan presiden langsung oleh rakyat berdasarkan konstitusi. Atas dasar itu, dia menolak usulan masa jabatan presiden tiga periode.
“Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode,” kata Jokowi lewat video di YouTube Sekretariat Presiden sebagaimana dikutip dari Detik pada Kamis 3 Maret 2022. [terkini]