DEMOKRASI.CO.ID - Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) menegaskan bahwa Israel memiliki potensi menjadi sekutu Arab Saudi.
Padahal seperti diketahui, selama ini Saudi tidak memiliki hubungan resmi dengan Israel sebagai bentuk solidaritas penentangan atas pendudukan negara Zionis tersebut terhadap bangsa Palestina.
"Bagi kami, kami berharap konflik Israel-Palestina dapat terselesaikan," kata MbS dalam wawancaranya seperti melansir cnnindonesia.com.
"Kami tidak melihat Israel sebagai musuh, kami melihat mereka sebagai sekutu potensial dengan banyak kepentingan yang dapat kami kejar bersama. Tetapi, kami harus menyelesaikan beberapa masalah sebelum mencapai itu," paparnya menambahkan.
Arab Saudi berulang kali menegaskan akan tetap berpegang teguh pada posisi Liga Arab untuk tak menjalin hubungan resmi dengan Israel sampai konflik dengan Palestina selesai.
Tak seperti sang ayah, Raja Salman, MbS memiliki pandangan yang lebih terbuka dan moderat termasuk soal hubungan Saudi dengan Israel.
Dalam beberapa tahun terakhir, rumor kedekatan Saudi dan Israel pun terus menguat. Pejabat tinggi Saudi beberapa kali disebut menggelar pertemuan dengan pejabat Israel guna menjajaki potensi normalisasi.
Pada 2020, dua negara Teluk sekutu Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab telah lebih dulu menjalin normalisasi hubungan dengan Israel di bawah kesepakatan Abraham yang ditengahi Amerika Serikat.
Hal itu membuat marah Palestina yang menganggap Bahrain dan UEA telah menikam dari belakang. [law-justice]