DEMOKRASI.CO.ID - The North Atlantic Treaty Organization alias Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO baru saja bikin jagat heboh.
Penyebabnya, NATO secara tak sengaja menyiarkan sebuah foto yang ternyata bergambar kemunculan pasukan neo-NAZI yang selama ini menjadi isu utama dalam operasi khusus yang dilancarkan militer Rusia ke Ukraina.
Jadi ceritanya begini, kemarin 8 Maret 2022, NATO melalui akun-akun resminya menyiarkan foto-foto kaum wanita untuk memperingati Women's Day.
'All women and girls must live free and equal.
This international women’s day we think of the remarkable women of #Ukraine
Their strength, bravery and resilience are symbolic of the spirit of their nation #IWD2022' tulis NATO dilansir VIVA Militer, Rabu 9 Maret 2022.
Foto tentara wanita yang disiarkan NATO |
Saat itu ada empat foto sekaligus diunggah NATO. Nah ternyata NATO tak jeli dan ceroboh dalam menyiarkan foto itu. Karena, di salah satu foto terabadikan dengan jelas simbol dari neo-NAZI.
Simbol neo-NAZI itu terdapat di baju seragam seorang tentara wanita militer Ukraina yang fotonya diunggah NATO. Simbol itu berupa The Black Sun alias Matahari Hitam.
Simbol The Black Sun itu berada di bagian dada dari rompi anti peluru yang dipakai tentara wanita berparas cantik itu. Walau warna bordiran simbol mirip dengan warna seragam yang dikenakan, tapi simbol itu sangat jelas terlihat
Kontan saja NATO langsung dibanjiri kritikan. Sebab kemunculan foto itu membuktikan bahwa neo-NAZI memang berkembang di dalam tubuh militer Ukraina. Dan apa yang dilakukan NATO bisa membahayakan jiwa tentara wanita itu, karena sudah pasti bakal menjadi target buruan militer Rusia.
Foto tentara wanita yang disiarkan NATO |
Perlu diketahui, isu neo-NAZI merupakan salah satu yang didendangkan Presiden Vladimir Putin dalam membenarkan tindakannya melancarkan operasi khusus militer Rusia ke Ukraina. Bagi Putin neo-NAZI merupakan kelompok berbahaya. Karena itulah target invasi untuk menghancurkan kekuatan dari neo-NAZI.
"Operasi militer khusus berjalan sesuai rencana. Kita berperang dengan neo-NAZI. Saya tak akan pernah menyerah karena saya yakin Rusia dan Ukraina adalah satu bangsa," kata Putin beberapa waktu lalu.
Memang diketahui, di Ukraina ada kelompok ekstrimis sayap bersenjata neo-NAZI. Namanya Batalyon AZOV. Dan pasukan dari batalyon ini kini telah dilebur untuk menjadi pasukan organik dari militer Ukraina dan dimasukan ke dalam Garda Nasional Ukraina.
Batalyon AZOV pertama kali muncul karena dibentuk oleh Garda Nasional Ukraina dalam satuan paramiliter untuk melawan pasukan Separatis pro Rusia dalam Perang Donbas 2014. [viva]