logo
×

Jumat, 04 Maret 2022

Dubes Ukraina Sampai Minta Dukungan ke Indonesia, Terungkap Alasan Kuatnya

Dubes Ukraina Sampai Minta Dukungan ke Indonesia, Terungkap Alasan Kuatnya

DEMOKRASI.CO.ID - Sepekan sudah Ukraina dalam suasana perang. Dipicu operasi militer Rusia mulai 24 Februari lalu yang tentu mendapat respons dari pasukan Ukraina.

“Kondisinya bisa berubah dalam hitungan detik, menit dan jam. Kita tidak bisa menghitung secara pasti kerugian yang diakibatkan Rusia di tanah air kami,” ujar Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/3/2022).

Dia meminta semua pihak untuk membantu Ukraina melawan Rusia. Hamianin mengatakan, pihaknya sudah mengirim surat permohonan kepada indonesia untuk memberikan dukungan dalam bentuk apapun.

Dia menambahkan, belum ada media di indonesia yang mengeluarkan kecaman keras pada Rusia.

“Saya menyerukan anda (media), menyerukan semua orang untuk membantu menghapuskan propaganda Rusia, kebohongannya, apa yang mereka lakukan terhadap rakyat kami. Tolong sebarkan kebenaran,” pintanya.

“Bersama kita bisa melakukan banyak hal. Tidak ada yang bisa membenarkan pembunuhan warga sipil, anak-anak dan kerusakan negara,” imbuhnya.

Hamianin berharap, Indonesia dan negara sahabat lainnya bisa membantu menghilangkan propaganda Rusia.

“Kami butuh dukungan moral, agar indonesia berdiri dan bersuara dan mengecam keras agresi Rusia dan agresi Presiden Rusia Vladimir Putin,” sambungnya.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Ukraina memerlukan dukungan yang lebih nyata seperti bantuan kemanusiaan.

Mengenai kondisi terkini di kampung halamannya, Hamianin mengatakan, setidaknya 700 ribu orang Ukraina telah meninggalkan rumah mereka dan mencari tempat aman ke negara tetangga.

Hingga kemarin, genap sepekan operasi militer Rusia ke Ukraina, sejak Kamis (24/2).

Komisi Hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) membeberkan, total sudah 136 orang tewas jadi korban serangan udara termasuk rudal Rusia.

Dari jumlah itu, 13 yang tewas merupakan anak-anak. Sementara jumlah korban luka-luka mencapai 400 orang, termasuk 26 anak-anak.Jumlah yang dipaparkan Komisi Hak Asasi Manusia PBB berbeda dengan yang diumumkan Pemerintah Ukraina.

Kementerian Dalam negeri mengungkapkan, angka korban meninggal dunia mencapai 352 warga sipil. Jumlah korban luka-luka tembus hingga 1.684 orang sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina. [wartaekonomi]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: