DEMOKRASI.CO.ID - Konflik antara Rusia dan Ukraina menjadi pembahasan Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat berpidato di hadapan negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada Selasa (22/3) waktu setempat.
Wang menyuarakan dukungan kepada negara-negara Islam untuk menggunakan kearifan Islam dalam menyelesaikan isu-isu utama dunia saat ini, seperti masalah Palestina, Afghanistan, dan Ukraina.
"China akan terus berdiri kokoh di sisi rakyat Palestina dan mendukung pertemuan awal konferensi perdamaian internasional yang lebih otoritatif dan representatif atas dasar solusi dua negara, untuk mempromosikan solusi yang komprehensif dan adil untuk masalah Palestina," kata Wang, dalam pidatonya di sesi ke-48 Dewan Menteri Luar Negeri OKI, seperti dikutip dari CGTN, Rabu (23/3).
Mengenai masalah Afghanistan, Wang mengatakan pihak China menghormati pilihan yang dibuat oleh rakyat Afghanistan dan mendukung Afghanistan dalam mencapai pemerintahan yang inklusif dan manajemen yang baik.
Mengenai konflik Rusia dan Ukraina, Wang menegaskan kembali bahwa China mendukung kedua negara untuk melanjutkan pembicaraan yang akan membuahkan hasil dan mengarah pada perdamaian.
"Negara-negara Islam harus menjaga kunci untuk menjaga stabilitas dan mempromosikan perdamaian dengan kuat di tangan mereka sendiri," tambah Wang.
Wang juga menyuarakan penentangan tegas untuk menarik garis ideologis, konsep superioritas budaya atau teori 'benturan peradaban', dan upaya untuk mendistorsi dan mendiskreditkan peradaban non-Barat.
Dia mendesak upaya untuk memperdalam kerja sama pencegahan kontra-terorisme dan de-ekstremisme, dengan mengatakan kedua belah pihak harus menolak standar ganda.
"Sejarah telah membuktikan dan akan terus membuktikan bahwa China adalah teman dan mitra yang tulus dari dunia Islam," kata Wang.
"China siap untuk bekerja dengan negara-negara Islam untuk melakukan upaya tak henti-hentinya untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia," ujarnya.
Ini adalah pertama kalinya seorang menteri luar negeri China menghadiri sidang OKI. [rmol]