DEMOKRASI.CO.ID - Pernahkah kamu berpikir apa yang akan terjadi pada Indonesia jikalau terlibat perang dan kira-kira berapa lama Tanah Air kita ini bertahan?
Ternyata, beberapa tahun silam, Menteri Pertahanan Indonesia periode 2014-2019, Ryamizard Ryacudu, mengatakan bahwa jika perang, Indonesia hanya bertahan selama tiga hari!
Loh, kok bisa? Atas dasar apa pernyataan tersebut dikeluarkan?
Tak dimungkiri publik pun sempat dibuat geger oleh pernyataan Ryamizard Ryacudu pada tahun 2015 lalu itu.
Nah, ternyata, sebagaimana dilansir terkini.id dari laman Republika.co.id via 99.co pada Rabu, 9 Maret 2022, alasannya karena keterbatasan cadangan BBM yang dimiliki oleh Indonesia kala.
“Saya masih ingat Pak Susilo (Mantan Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo) berkata, ‘Pesawat tempur kita punya, tapi mau diisi bahan bakarnya pakai apa? Pakai air?” ungkapnya kala itu.
Pernyataan tersebut juga diamini oleh pengamat pertahanan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Mochamad Nur Hasim.
Bahkan menurutnya, jangankan tiga hari, Indonesia bisa kerepotan meski perang baru berlangsung beberapa jam saja.
“Jangankan tiga hari, perang selama lima jam saja Indonesia sudah keteteran.”
Menurut Mochamad Nur Hasim, ada beberapa faktor yang membuat pertahanan Indonesia dianggap lemah pada saat itu (tahun 2015).
Pertama, karena usia alat utama sistem pertahanan atau alutsista. Kemudian pasokan energi seperti bahan bakar untuk mendukung sektor pertahanan negara juga masih kurang.
Lantas, bagaimana dengan tahun 2022 alias sekarang?
Mengutip laman kompas.com, situs pemeringkatan militer dunia Global Firepower menempatkan Indonesia pada peringkat ke-15 dunia dari 140 negara di tahun 2022.
Hebatnya, posisi Indonesia berada di atas negara maju, seperti Jerman (peringkat 16), Australia (peringkat 17), dan Israel (peringkat 18).
Situs pemeringkatan militer itu merilis, ada beberapa keunggulan yang membuat Indonesia berada di posisi ke-15 besar dunia.
Pertama karena militer Indonesia sudah dilengkapi oleh sumber daya manusia baik. Selain itu, faktor alutsista juga sudah mumpuni. [terkini]