logo
×

Senin, 14 Februari 2022

Ustadz Felix Siauw: Valentine Bukan Bagian dari Budaya Islam tapi Perayaan yang Menyesatkan

Ustadz Felix Siauw: Valentine Bukan Bagian dari Budaya Islam tapi Perayaan yang Menyesatkan

DEMOKRASI.CO.ID - Perayaan hari kasih sayang atau disebut dengan Valetine Day’s biasanya dirayakan setiap tanggal 14 Februari.

Terkait perayaan Valentine, Ustad Felix Siauw dalam sebuah video lawas mengatakan jika valentine bukan bagian dari Agama Islam, ia juga mengatakan Valentine Day’s merupakan bagian dari perayaan yang menyesatkan.

Namun Ustad Felix mengatakan jika Islam tidak mengharamkan cinta, bahkan Islam memberi ruang untuk cinta. Ketertarikan dengan lawan jenis merupakan sebuah fitrah namun bukan dengan Valentine sebagai perayaannya.

Dilansir Terkini.id dari kanal YouTube Halaqah Islam, Senin 14 Februari 2022, Ustad Felix menekankan jika Valentine bukan budaya umat Islam.

“Dunia seolah-olah mengarahkan cinta ini sama dengan nafsu, dan ini yang dilakukan pada saat orang merayakan Valentine Day’s”,kata Ustad Fekix Siauw, dikutip dari kanal YouTube Halaqah Islam.

“Ketika muslim merayakan Valentine Day’s, mereka tidak ada ubahnya dengan orang-orang yang lain yang tidak beragama Islam dan mereka lupa bahwa perayaan ini bukan bagian dari perayaan mereka dan ini merupakan bagian dari perayaan yang menyesatkan”, lanjut Ustad Felix.

Lebih lanjut, Ustad Fekix menjelaskan asal muasal dari hari Valentine, ia menjelaskan perayaan ini berasal dari perayaan Romawi pada dahulu kalah yang disebut dengan perayaan Luperkalia yang perayaannya tanggal 13 sampai tanggal 18 Februari.

Tanggal 13 dan 14 dikhususkan untuk Dewi Kesuburan Juno Februata. Selain Dewi Kesuburan, perayaan ini juga dilakukan untuk Dewa Kesuburan yaitu Pan yaitu dewa yang dilukiskan kakinya merupakan kambing dan kepalanya kambing namun memiliki badan manusia.

Perayaan ini menurut orang Yunani, laki-laki dan perempuan dikumpulkan lalu perempuan menuliskan namanya dan dikumpulkan dalam sebuah gentong yang disediakan.

Nama perempuan yang dikumpulkan kemudian diundih dan dipilih oleh laki-laki. Nama yang terpilih akan menemani lelaki untuk satu malam.

“Dalam satu malam itu tentu mereka tidak bermain catur, tapi tentu saja sesuatu yang berbahaya”, kata Ustad Felix.

Tahun 496 negara Romawi mengambil alih Kristen sebagai agama negara dan tahun 466 Paus Gelasius tidak mampu menahan perayaan Luperkalia yang sudah biasa dirayakan oleh orang Yunani. [terkini]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: