DEMOKRASI.CO.ID - Tiongkok menaruh minat besar pada Afghanistan usai penarikan pasukan Amerika Serikat dari negara tersebut.
Ketertarikan itu sebenarnya jauh sebelum Taliban pada 15 Agustus 2021 mengambilalih Kabul.
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dan delegasi Taliban yang beranggotakan sembilan orang bertemu di kota Tianjin, Tiongkok utara, pada akhir Juli 2021. Demikian dilansir dari VOA Indonesia pada Rabu (2/2/2022).
Pertemuan itu, kata beberapa analis pada saat itu, menggarisbawahi hubungan yang menghangat antara Beijing dengan Taliban. Pengaruh Taliban pun tumbuh di panggung global.
Menteri Luar Negeri Wang Yi pada Oktober lalu berbicara tentang harapan Tiongkok untuk masa depan Afghanistan setelah dia bertemu dengan perwakilan pemerintah sementara Taliban di Doha, Qatar.
Kedua belah pihak kemudian memutuskan untuk membentuk mekanisme tingkat kerja.
Wang Yi menyampaikan berbagai harapan. Termasuk di dalamnya adalah membangun struktur politik yang lebih inklusif di mana semua kelompok etnis dan faksi berperan, menerapkan kebijakan luar negeri dan dalam negeri yang lebih moderat termasuk perlindungan hak-hak perempuan, memutuskan hubungan dengan semua kekuatan teroris, dan mengupayakan kebijakan luar negeri yang damai terutama dengan negara-negara tetangga. ***