DEMOKRASI.CO.ID - Harga minyak goreng memang sudah turun. Setelah sempat menyentuh harga Rp20 ribu per liter, kini turun jadi Rp14 ribu untuk minyak kemasan. Kini setelah pemerintah sudah menurunkan harga, salah satu jenis sembako itu malah langka.
Kelangkaan minyak goreng di minimarket yang selama ini terjadi saat kenaikan harga ternyata tidak semuanya benar terjadi. Seperti yang terjadi di minimarket yang berada di wilayah Pringsewu, Bandar Lampung.
Anggota DPRD Pringsewu melakukan sidak ke beberapa minimarket yang ada di sana. Di luar dugaan, anggota DPRD Pringsewu yang melakukan sidak menemukan beberapa minimarket melakukan penimbunan minyak goreng.
Supermarket menimbun minyak goreng
Ketua Komisi II DPRD Pringsewu, Maulana M. Lahuddin yang ikut dalam sidak minyak goreng mengungkapkan dirinya menemukan minimarket yang sengaja menimbun minyak goreng.
Rak display minyak goreng memang kosong, namun ternyata bukan berarti minyak goreng di sana habis, melainkan ditimbun di gudang. "Saat melihat ke gudang, para penjaga minimarket tampak panik. Jadi rak display terlihat kosong, namun akhirnya kami temukan di gudang stoknya masih," Kata Maulana M. Lahuddin, dikutip Hops.ID dari Suara.com pada Sabtu, 19 Februari 2022.
Para pekerja yang berada di gudang mengatakan bahwa minyak goreng tersebut digunakan untuk menggoreng ayam krispi, tapi petugas menemukan minyak goreng sampai 56 liter.
Di lokasi lain, ditemukan minyak goreng sebanyak 24 liter yang juga ditimbun dalam gudang. "Tentu akan kami beri sanksi dan pemilik dipanggil, untuk dimintai keterangan, sebab kini masyarakat bingung mencari minyak goreng, ini ada stok disembunyikan," Kata Maulana M. Lahuddin.
Sejak Januari 2022 minyak goreng memang mengalami kenaikan harga. Pemerintah saat itu melalukan kebijakan satu harga.
Upaya yang dilalukan pemerintah belum berhasil menstabilkan harga minyak goreng, yang terjadi justru mulai adanya kelangkaan minyak goreng di pasaran.*** [hops]