logo
×

Sabtu, 19 Februari 2022

Tak Ingin Ikut Pro-Kontra Ustadz Khalid Basalamah, Dedi Mulyadi Beri Tanggapan Menohok: Wayang Akan Hilang ….

Tak Ingin Ikut Pro-Kontra Ustadz Khalid Basalamah, Dedi Mulyadi Beri Tanggapan Menohok: Wayang Akan Hilang ….

DEMOKRASI.CO.ID - Kasus potongan video ceramah Ustadz Khalid Basalamah yang isinya diduga menganggap wayang haram dan lebih baik dimusnahkan itu sempat viral dan menghebohkan publik. 

Namanya sang Ustadz pun menjadi perbincangan hangat karena ucapannya yang menuai kontroversi. 

Belakangan, sang ustadz bahkan telah meminta maaf dan menyebut bahwa ceramahnya tidak bermaksud seperti itu. 

Salah satu aggota DPR RI yang juga seorang tokoh Sunda, Dedi Mulyadi, mengatakan, ramainya pembahasan imbas dari ceramah Ustaz Khalid Basalamah membuat spirit masyarakat Indonesia kembali tumbuh untuk mencintai wayang sebagai warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia. 

Dedi menyebut, pada akhirnya wayang bisa saja menghilang dari peredaran akibat kurangnya perhatian terhadap para seniman wayang. 

“Seluruh ucapan kita, seluruh sanggahan kita dan keberatan kita pada Ustaz Khalid Basalamah tidak akan ada arti. Pada akhirnya, wayang akan hilang di negeri ini apabila kita yang punya kuasa, kita yang memiliki uang, kita yang memiliki ruang tidak mau menonton wayang, tidak mau memanggil wayang,” ujar Kang Dedi Mulyadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, 19 Februari 2022, dikutip dari wartaeconomi.co.id. 

Menurut Dedi, para dalang dan para penabuh gamelan (nayaga) makin langka karena minimnya ruang berekspresi. 

Bahkan, pandemi Covid-19 membuat mereka kehilangan penghidupan karena tidak ada panggilan. 

“Ruang-ruang pertunjukan kini mulai tidak ada. Mereka lambat laun akan meninggalkan wayang karena tidak lagi memberikan sumber penghidupan,” ucapnya. 

Untuk itu, Dedi mengajak untuk melakukan tindakan yang lebih nyata daripada hanya mengecam atau menuai pro dan kontra terhadap ceramah Ustaz Khalid Basalamah terkait wayang. 

“Mari kita melakukan tindakan yang lebih nyata. Mari kita bela wayang dengan menonton wayang, mari kita panggil wayang dalam kegiatan kita, dalam berbagai acara kegiatan formal pemerintah, dalam kegiatan sosialisasi pembangunan, hajatan nikah, sunatan, dan berbagai kegiatan lainnya. Karena dengan itu, kita akan menjaga keberlangsungan wayang,” sambung Dedi. 

Dedi menilai jika keberpihakan terhadap wayang hanya sebatas ucapan, wayang yang menjadi warisan budaya Indonesia lambat laun akan hilang.

“Manakala kita berpihak pada wayang hanya sekadar ucapan, kita tidak pernah nonton, kita tidak pernah mengundang sebuah pagelaran, sesungguhnya kita ini telah menginginkan wayang ini hilang dari bumi Nusantara,” ujar Kang Dedi Mulyadi. [terkini]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: