logo
×

Selasa, 15 Februari 2022

Tak Butuh Tukang Las TKA atau Lokal, KCIC Pakai Teknologi Canggih ini

Tak Butuh Tukang Las TKA atau Lokal, KCIC Pakai Teknologi Canggih ini

DEMOKRASI.CO.ID -  PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan bahwa proyek kereta cepat Jakarta - Bandung akan menggunakan mesin pengelasan dengan teknologi mutakhir bernama UN-200 dalam rangka proses penyambungan rel.

Presiden Direktur KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengemukakan mesin tersebut akan digunakan untuk pengelasan rel proyek dengan mengadopsi metode Flash-butt Welding yang dikenal sebagai metode terbaik pengelasan di railway industry.

"KCJB ini kan nanti akan melaju sampai 350 km/jam. Jadi lintasannya harus yang terbaik," kata Dwiyana dalam keterangan tertulis, Selasa (15/2/2022).

Dwiyana mengakui bahwa awalnya mesin UN-200 dioperasikan oleh tenaga ahli bersertifikasi khusus dari China. Namun seiring dengan upaya transfer teknologi, saat ini tenaga lokal mulai bisa mengoperasikan mesin tersebut.

"Dan berangsur menggantikan tenaga kerja asing yang ada," kata Dwiyana.

Adapun fasilitas dan workshop Pengelasan Rel KCJB dengan UN-200 berada di Area Workshop Welding Factory seluas 8,4 Hektar yang b di Kawasan Tegalluar Bandung Timur.

Dengan mesin ini, 1.805 batang rel akan disambung menjadi berukuran 500 meter. Tujuannya agar lintasan KCJB yang melintang dari Halim sampai Tegalluar ini tidak memiliki banyak sambungan.

Minimnya sambungan rel jadi hal penting untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan laju kereta. Sampai saat ini, UN-200 sudah berhasil menghasilkan sebanyak 872 batang rel sepanjang 500 m atau setara dengan 218 km.

Dwiyana menambahkan KCIC melakukan pengelasan di factory Welding untuk menjaga mutu pengelasan. Dengan melakukan pengelasan di factory welding, mutu sambungan rel dapat lebih terkontrol.

"Dalam pengelasan Flash-butt Welding, mesin memegang kedua rel yang dipanaskan. Setelah panas, kedua rel itu dipertemukan dan ditekan agar menyambung," katanya.

"Mesin Flash-butt Welding dapat secara otomatis merekam dan mengingat proses perubahan tekanan hingga perubahan suhu sambungan selama pemanasan dan pendinginan sehingga hasil penyambungan rel sesuai dengan kebutuhan proyek KCJB," jelasnya. [law-justice]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: