DEMOKRASI.CO.ID - Mayoritas publik yang ingin program pembangunan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin berlanjut, sebagaimana direkam Survei & Polling Indonesia (SPIN), mengisyaratkan harapan kepada satu sosok capres 2024.
Direktur SPIN, Igor Dirgantara mengatakan, sebanyak 51,8 persen dari total 1.230 responden yang tersebar di 34 provinsi, menyatakan program pembangunan Jokowi-Maruf harus dilanjutkan oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
"Pak Prabowo dianggap paling pantas melanjutkan program-program (pembangunan) Pak Jokowi, (dipilih) sebanyak 20,1 persen (responden)," kata Igor dalam rilis survei yang diselenggarakan virtual pada Senin (14/2).
Igor menyebutkan, juga ada sebanyak 11,5 persen responden yang menginginkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadi sosok pemimpin negara yang melanjutkan program-program pembangunan Jokowi-Maruf.
"Kemudian di urutan ketiga ada Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) sebesar 10,3 persen, dan setelah itu ada Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) sebesar 9,8 persen dan AHY 6,3 persen," bebernya.
Igor menjelaskan, mayoritas publik yang menginginkan Prabowo menjadi pemimpin selanjutnya setelah Jokowi lantaran melihat kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan.
"Ternyata Pak Prabowo mendapat persentase tertinggi itu bisa kita lihat karena di survei-survei sebelumnya kinerjanya sebagai menhan lebih serius dari kinerja menhan sebelumnya," ujar Igor.
"Dia lakukan pengadaan alutsista, terakhir membeli (jet tempur) Rafale dari Perancis, kemudian F15, kapal selam, ternyata publik juga mengapresiasi," sambungnya.
Selain karena perhatiannya terhadap tantangan keamanan nasional yang tidak hanya bersifat tradisional, tapi juga kejahatan non tradisional seperti kejahatan siber dan lain-lainnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu juga dianggap publik memiliki kepantasan untuk memimpin negara melanjutkan Jokowi.
"Secara personal juga Prabowo terlihat telah matang dan penuh pengalaman terkait pemerintahan," demikian Igor menambahkan.
Dalam survei yang digelar pada 31 Januari hingga 11 Februari 2022 ini, SPIN menggunakan metode probability sampling dan multistage random sampling.
SPIN mencatat, margin of error (MoE) kurang lebih 2,8 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen. [rmol]
