DEMOKRASI.CO.ID - Lembaga Indikator Politik Indonesia melakukan suvei atas tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi mengatakan survei dilakukan secara daring.
Kemudian dijelaskan oleh Burhan bahwa pihaknya melakukan survei ketidakpuasan di berbagai daerah.
Hasil survei menunjukkan bahwa Jawa Barat memiliki angka ketidakpuasan tertinggi. Sedangkan untuk persentase puas diberikan oleh responden dari Kalimantan.
Berdasarkan paparan hasil survei Indikator Politik Indonesia, tiga provinsi mencatat ketidakpuasan tertinggi yakni Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.
seperti yang dilansir dari CNN Indonesia, angka ketidakpuasan terhadap kinerja Jokowi di provinsi Banten 39,9 persen, DKI Jakarta 38,9 persen, Jabar 40,4 persen. Jumlah responden yang puas di Banten sebanyak 56,9 persen, DKI Jakarta 58,9 persen, Jabar 51,7 persen.
Sedangkan sejumlah wilayah dengan persentase tinggi atau puas terhadap pemerintahan Jokowi, ada di Kalimantan dengan persentase 95,9 persen, Provinsi Bali 82,9 persen, Jawa Timur 77,5 persen, dan Sulawesi 77,6 persen.
Sebagai informasi bahwa survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 15 Januari sampai 17 Februari 2022. Survei sepenuhnya dibiayai oleh Indikator Survei Indonesia.
Dikabarkan ada 626 responden yang dipilih secara acak, untuk mengetahui respons publik terkait kebijakan pemerintah pada saat gelombang tiga Covid 19 varian Omicron.
“Jadi kita ingin melihat bagaimana publik merespons omicron, dan bagaimana persepsi publik terkait kebijakan pemerintah,” ujar Burhan, Minggu 20 Februari 2022.
Adapun survei menggunakan metode simple random sampling yaitu dengan mengirimkan sejumlah pertanyaan lewat formulir di pesan singkat WhatsApp.
Ia menjelaskan kuisioner disebar pada responden usia 17 tahun ke atas, dengan status sudah menikah, memiliki internet dan smartphone.
Toleransi kesalahan atau Margin of Error sekitar 4 persen, pada tingkat kepercayaann 95 persen.
Selanjutnya Burhan menjelaskan tingkat kepuasan masyarakat berdasarkan agama. Menurutnya, penganut Protestan dan Katolik memiliki tingkat kepuasan lebih tinggi dari responden Muslim.
“Kinerja Presiden berdasarkan kategori agama, Protestan dan Katolik tingkat kepuasanya lebih tinggi dari responden Muslim,” ungkapnya.
Dari data yang telah dikumpulkan, sebanyak 68,2 persen responden Muslim mengaku cukup puas dan sangat puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi. Sedangkan Protestan dan Katolik mencapai 92,5 persen. [terkini]