DEMOKRASI.CO.ID - Belum lama ini. Ustadz Khalid Basalamah menjadi perbincangan publik, usai menyebutkan wayang haram yang sempat viral.
Di mana awal mula pernyataan tersebut muncul ketika Ustadz Khalid Basalamah menjawab pertanyaan dari seorang Jemaah soal hukum wayang dan dalang.
Ustadz Khalid pun menjelaskan beberapa hal, tanpa mengutangi hormat terhadap tradisi dan budaya.
“Tanpa mengurangi hormat terhadap tradisi dan budaya, kita harus tahu, bahwa kita Muslim dan dipandu agama. Harusnya Islam dijadikan tradisi dan budaya. Jangan budaya di-Islamkan, susah. Mengislamkan budaya ini repot, karena budaya banyak sekali,” jelasnya.
Ustadz Khalid melanjutkan, meski wayang sejatinya tradisi peninggalan nenek moyang, bukan berarti permainan itu harus dimainkan.
“Kalau memang ini (wayang) peninggalan nenek moyang kita, mungkin kita bisa kenang dulu oh ini tradisi orang dulu seperti ini,” ucapnya.
“Tapi kan bukan berarti itu harus dilakukan sementara dalam Islam dilarang. Harusnya kita tinggalkan,” imbuhnya.
Dia juga mengusulkan, siapapun yang memiliki wayang lebih baik dimusnahkan.
“Ya taubat nasuha, dan kalau dia punya (Wayang) lebih baik dimusnahkan, dalam arti kata dihilangkan,” tuturnya.
Terkait itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD pun buka suara melalui sebuah cuitan di akun media sosial twitter miliknya.
Dalam cuitannya, Mahfud MD mengaku, setelah selesai sholat, dirinya sering menikmati lagu dan menonton wayang di Youtube.
“Tdk jarang, stlh salat malam sy mengambil waktu utk menikmati lagu2 dan nonton wayang lewat Youtube,” ujarnya melalui akun Twitter pribadi @mohmahfudmd.
Lanjut “Msl mendengar lagu2nya Los Marenos dan nonton rekaman wayangnya Ki Enthus Susmono. Apakah tdk mengaji Alqur’an? Ya juga, tapi bs bervariasi,” ungkapnya.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa beragama secara ‘enak’ saja, tetapi jangan seenaknya.
“Beragama yg enak sj tp jgn seenaknya,” tandasnya. [terkini]