logo
×

Jumat, 25 Februari 2022

Soal Alasan PAN Dukung Penundaan Pemilu 2024, Said Didu: Alasan Sebenarnya adalah PAN Belum Kebagian dan ‘Terpenjara’

Soal Alasan PAN Dukung Penundaan Pemilu 2024, Said Didu: Alasan Sebenarnya adalah PAN Belum Kebagian dan ‘Terpenjara’

DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu menanggapi penjelasan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan soal mengapa partainya mendukung penundaan Pemilu 2024.

Said Didu menyindir bahwa alasan sebenarnya adalah PAN belum “kebagian” dan “terpenjara”.

“Alasan aslinya sebenarnya adalah PAN belum kebagian dan ‘terpenjara’,” kata Said Didu melalui akun Twitter pribadinya pada Jumat, 25 Februari 2022.

Dilansir dari berita CNN Indonesia yang ditanggapi Said Didu, Zulkifli Hasan mengklaim setidaknya ada enam alasan untuk mendukung usulan penundaan Pemillu 2024 dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Pertama, tuturnya, situasi pandemi yang masih berlangsung yang memerlukan perhatian khusus.

Kedua, kondisi perekonomian belum stabil sehingga pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat masih perlu melakukan pemulihan untuk kembali bangkit.

Ketiga, lanjut Zulhas, perkembangan situasi konflik global yang perlu diantisipasi, termasuk di antaranya perang Rusia-Ukraina, serta harga minyak dunia yang tidak menentu.

Keempat, katanya, anggaran pemilu yang membengkak dari rencana efisiensi, lebih baik dikonsentrasikan untuk kepentingan rakyat. Kelima, program pembangunan nasional yang tertunda akibat pandemi.

Keenam, Zulhas juga menyoroti tingginya angka kepuasan publik terhadap Jokowi menurut hasil survei Litbang Kompas, mencapai 73,1 persen.

“Di tengah situasi-situasi tersebut, penilaian dan persepsi masyarakat tentang kinerja presiden Jokowi justru sangat tinggi,” katanya.

Zulhas mengaku akan segera menyampaikan sikap partainya dengan berbagai pihak, termasuk sesama partai koalisi pendukung pemerintah dan ormas. [terkini]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: