DEMOKRASI.CO.ID - Kelompok separatis teroris (KST) kembali menyerang aparat keamanan di Kabupaten Puncak, Papua.Kemarin (20/2) pagi mereka menembaki Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga.
Bukan hanya itu, mereka juga menyerang masyarakat sipil. Padahal, Minggu merupakan hari penting bagi masyarakat setempat.
Sebab, pada hari itu mereka biasa beribadah di gereja.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri Aqsha Erlangga menyampaikan, KST mulai menembaki Kopasgat sekitar pukul 07.00 WIT.
”Terjadi saat evakuasi korban penembakan,” ungkap dia.
Sehari sebelumnya (19/2), KST juga menembaki Kopasgat yang bertugas di Bandara Aminggaru.
Akibatnya, seorang prajurit TNI-AU bernama Fermansyah tertembak di bahu sebelah kanan.
Prajurit berpangkat praka itu lantas diselamatkan rekan-rekannya. Dia dievakuasi ke Puskesmas Ilaga.
Selain itu, seorang warga bernama Glen Sumampow ditembak KST.
Kemarin pagi Fermansyah dan Glen hendak dibawa dari puskesmas ke bandara untuk diterbangkan ke Kabupaten Mimika.
Evakuasi yang dilaksanakan tim gabungan TNI-Polri itu dipimpin langsung oleh Dansektor Satgas Lanud Kopasgat Kapten Pas Geri Kurniawan.
Dari puskesmas, mereka bertolak ke bandara menggunakan tiga kendaraan roda empat.
”Saat berada di bandara, tiba-tiba dari atas bukit ada tembakan yang dilakukan KST,” terang Aqsha.
Serangan itu direspons cepat oleh tim gabungan TNI-Polri.
Mereka membalas tembakan ke arah serangan berasal. Untung tidak ada korban.
Namun, serangan KST tidak berhenti sampai di situ. Pada pukul 09.40 WIT, aparat keamanan mendapat informasi bahwa KST menembaki masyarakat sipil di Kampung Nipuralome.Tidak lama berselang, mereka membakar pasar tradisional di kampung tersebut.
Untuk memastikan pergerakan kelompok teroris itu, aparat keamanan menerbangkan drone ke lokasi penembakan.
”Hasil pantauan drone, terlihat tujuh orang KST membawa senjata sepucuk SS1 berada di sekitar tower Telkomsel,” bebernya.
Dari balik kepulan asap, drone milik aparat keamanan juga melihat satu rumah warga dibakar KST.
Serangan yang diduga didalangi Lucky Murib dan Kalenak Murib itu berlanjut.
Pada pukul 10.35 WIT, terdengar letusan tembakan 15 kali. Posisinya, kata Aqsha, 150 meter dari Pasar Tradisional Ilaga.
Sekitar satu jam berlalu, petugas di Pos Koramil Gome melihat pergerakan mencurigakan dua orang KST.
Berboncengan motor, keduanya melintas dengan kecepatan tinggi di depan Pos Koramil Gome.
Petugas sempat melihat dua anggota KST itu membawa amunisi senjata api. Karena itu, mereka mengeluarkan tembakan peringatan. ”Namun, mereka berhasil melarikan diri,” terang Aqsha. (JPC/ fajar)