DEMOKRASI.CO.ID - Aktivis Nicho Silalahi menyebut pemerintah Indonesia sudah gagal dalam mengelola uang negara.
Pernyataan tersebut dinilai menyinggung keputusan pemerintah untuk memberlakukan subsidi minyak goreng. Namun kenyataannya, stoknya masih langka di pasaran.
Bukan hanya uang negara, Nicho menilai, hasil yang buruh melalu program JHT dialihkan ke subsidi minyak goreng.
“Ayo udah berapa banyak Bank Indonesia Nyetak Uang Untuk Beli SUN ? Berapa Banyak Uang BUMN Beli SUN ? Berapa Banyak Uang Haji Beli SUN ? Berapa Banyak Uang Buruh Beli SUN ?,”cuit Nicho di akun Twitter pribadinya, Jumat, 28 Februari 2022.
Jika terus begitu, Nicho Silalahi mengatakan Indonesia akan berada di ambang kebangkrutan.
“Ketahuan Lo Kalau Selama Ini Ugal?2; Mengelola Keuangan Negara, Selamat Menikmati Menuju Indonesia Bangkrut,” pungkasnya.
Pemerintah telah memberlakukan kebijakan harga eceran tertinggi atau HET untuk mengatasi gejolak harga minyak goreng di dalam negeri. Subsidi pun diberikan kepada produsen minyak goreng untuk menutupi selisih harga keekonomisan dengan HET.
Per 1 Februari 2022 HET minyak goreng curah ditetapkan sebesar Rp 11.500 per liter, sementara HET untuk minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter dan minyak goreng kemasan premium seharga Rp 14.000 per liter.
Subsidi akan diberikan kepada produsen minyak goreng sebesar Rp 3.000 per liter yang merupakan selisih antara harga keekonomisan minyak goreng yang sebesar Rp 17.000 per liter dengan HET minyak goreng kemasan premium
Harga keekonomisan akan dievaluasi setiap bulan seiring dengan pergerakan harga minyak kelapa sawit mentah (CPO). [wartaekonomi]