logo
×

Rabu, 23 Februari 2022

Sebut PDIP Sarang PKI, Netizen: Partai Politik Musrik Bajingan Tengik

Sebut PDIP Sarang PKI, Netizen: Partai Politik Musrik Bajingan Tengik

DEMOKRASI.CO.ID - Seorang netizen di media sosial memosting narasi bernada tudingan dan hinaan terhadap PDIP. Ia menuding partai politik itu sebagai sarang kader Partai Komunis Indonesia atau PKI.

Adapun tudingan dan hinaan yang menyebut partai politik PDIP sebagai sarang PKI itu dilayangkan netizen pengguna Twitter 2H80457169, seperti dilihat pada Rabu 23 Februari 2022.

Dalam narasi cuitannya, netizen itu menyebut PDIP sebagai maling, perampok dan pencopet NKRI terbesar.

“PDIP maling NKRI terbesar. PDIP rampok NKRI terbesar. PDIP copet NKRI terbesar,” cuit netizen 2H80457169.

Selain itu, ia juga menyebut PDIP sebagai organisasi bajingan dan sarang Partai Komunis Indonesia (PKI).

“PDIP organisasi bajingan. PDIP sarang PKI Latnatuwlloh,” kata si netizen.


Adapun dalam unggahannya itu, netizen tersebut juga menyertakan sebuah poster berisi karikatur dan singgungan terhadap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Dilihat dari isi poster unggahan netizen itu, tertulis narasi menyebut Megawati tidak membutuhkan wong cilik melainkan wong China.

“Sekarang saya tidak membutuhkan wong cilik. Sekarang saya hanya membutuhkan wong China. Selamat tinggal wong cilik,” demikian narasi isi poster yang menyertakan karikatur Megawati itu.

Lebih lanjut, si netizen dalam unggahannya juga menyebut PDIP kerap membuat gaduh bangsa Indonesia dan menjual aset-aset negara.

“PDIP bikin gaduh Indonesia. PDIP penjual aset aset NKRI,” ujar netizen 2H80457169.

Tak hanya menyebut PDIP sebagai partai politik sarang PKI, netizen itu juga menilai parpol berlambang banteng itu merupakan partai musrik dan gerombolan preman anti Pancasila.

“PDIP partai musrik bajingan tengik. PDIP pecundang gerombolan preman. PDIP anti Pancasila,” ujarnya. [terkini]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: