DEMOKRASI.CO.ID - Di tengah perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, manuver Prabowo Subianto dinilai sudah tepat.
Manuver yang dilakukan oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto itu adalah dengan melakukan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista).
Hal tersebut mendapatkan sanjungan dari pengamat Militer Beni Sukadis kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI.
Menurut Beni, memperkuat pertahanan harus dilakukan di saat kondisi dunia tengah damai, agar siap ketika perang terjadi.
“Sebab, memperkuat pertahanan harus dilakukan saat kondisi damai guna mengantisipasi ancaman peperangan yang bisa terjadi kapan saja,” ucap Beni, Minggu (27/2/2022).
Beni mencontohkan konflik antara Ukraina dan Rusia yang dalam tiga hari terakhir telah berubah menjadi pertempuran terbuka.
Dirinya mengatakan demikian lantaran China tengah melihat dan menunggu respons Amerika Serikat (AS) atas konflik Ukraina dan Rusia tersebut, apakah akan terlibat atau tidak.
“Kalau terlibat langsung, tentu akan memecah konsentrasi AS dan bisa saja China ambil kesempatan kelengahan AS untuk menyerbu Taiwan,” jelasnya.
Selain itu, Beni juga menilai konflik antara Ukraina dengan Rusia menunjukkan bahwa secara global, konflik bisa terjadi sewaktu-waktu di wilayah lain di dunia.
Oleh karena itu, menurut Beni, langkah Indonesia belanja alutsista belakangan ini dianggap sudah tepat.
Seperti diketahui, pemerintah Indonesia berencana melakukan modernisasi alutsista berupa pengadaan jet tempur Dassault Rafale, kapal selam Scorpene, pesawat Airbus A400M, dan kapal perang Fregat Arrowhead.
Pada Kamis (10/2/2022) lalu, Indonesia resmi mengakuisisi enam pesawat tempur Dassault Rafale produksi Dassault Aviation asal Perancis.
Akuisisi enam pesawat itu terjadi setelah Kementerian Pertahanan diwakili Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Marsda Yusuf Jauhari, melakukan penandatanganan pembelian pesawat tempur dengan perwakilan Dassault Aviation di Jakarta.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Prancis Florence Farly turut hadir dan menyaksikan penandatanganan kontrak tersebut.(Ant/fajar)