DEMOKRASI.CO.ID - Nilai tukar rupiah ketar-ketir menghadapi sentimen lonjakan kasus Covid-19 yang makin membuat khawatir. Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, ada penambahan 17.895 kasus baru per Rabu, 2 Februari 2022. Total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini menembus 4.387.286 kasus. DKI Jakarta menjadi provinsi penyumbang kasus tertinggi.
Ancaman bahwa Indonesia memasuki gelombang ketiga pun sudah di depan mata. Hal itu menjadi sentimen negatif bagi rupiah hingga akhirnya jatuh baik di hadapan mata uang Asia maupun dunia. Melansir dari RTI, rupiah terkoreksi di kisaran Rp14.300 per dolar AS pada Kamis, 3 Februari 2022. Baca Juga: Anak Hary Tanoesoedibjo Dilamar Anak Bos Emtek: Bau-Baunya Pernikahan Bisnis, MNC dan Emtek Merger?
Sampai dengan pukul 09.58 WIB, rupiah melemah -0,24% ke level Rp14.375 per dolar AS. Rupiah sama tak berdayanya di hadapan dolar Australia (-0,04%), poundsterling (-0,15%), dan euro (-0,20%).
Secara regional, rupiah menjadi mata uang terlemah. Sang Garuda tengah keok di hadapan won (-0,25%), dolar Hong Kong (-0,22%), yen (-0,18%), yuan (-0,18%), dolar Taiwan (-0,16%), baht (-0,14%), dolar Singapura (-0,12%), dan ringgit (-0,03%). [wartaekonomi]