DEMOKRASI.CO.ID - Belum lama ini, Tifatul Sembiring anggota DPR Ri fraksi PKS mengungkapkan dua hal yang tidak masuk akal terkait aksi bentrok di Desa Wadas beberapa waktu lalu.
Hal tersebut disampaikan, Tifatul Sembiring melalui akun media sosial twitter miliknya @tifsembiring.
Dalam cuitan yang dilontarkan, Tifatul Sembiring menilai dua hal kurang masuk akan yang disematkan kepada warga Wadas.
Selain itu, diketahui pula bahwa, melalui cuitan itu pula disebutkan sekaligus merespons pemberitaan ‘Sentil Eks Kapolres Puworejo Tuduh Warga Wadas Baca Zikir Perang’.
“Setidaknya sudah 2 hal yg kurang masuk akal dialamatkan kepada warga Wadas,” katanya.
Melalui cuitan itupula, Politisi PKS ini bahkan menyebutkan bahwa warga Wadas main billard di kantor polisi.
“Emang billiard mainan orang desa?,” katanya.
Lanjut “Kedua, Hasbunallah: Cukuplah Allah, dzikir pasrah ini. Kalau dzikir untuk perang, lain lagi…,” katanya. Dilansir dari Galamedia. Senin, 14 Februari 2022.
Sebelumnya, media sosial menyoroti pernyataan mantan Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito soal warga Desa Wadas melantunkan zikir perang.
Video itu merupakan cuplikan dari program Fakta TvOne, berkaitan dengan bentrok di Wadas pada 23 April 2021 lalu.
Rizal menyebut warga mengadang saat polisi hendak masuk Wadas. Dia bilang warga mengucapkan zikir perang saat berhadapan dengan polisi.
“Begitu kita datang, tiba-tiba kemudian mereka melakukan zikir, ‘Hasbunallah wa ni’mal wakil,’ cukup Allah saja. Ini biasanya digunakan untuk melaksanakan perang. Artinya, mereka sudah mendesain tempat itu, mempersiapkan tempat itu, untuk perang,” kata Rizal.
Terkait hal itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis menyindir mantan Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito soal warga Desa Wadas melantunkan zikir perang.
Cholil menjelaskan zikir yang diucapkan warga Wadas bukan zikir perang. Dia berkata zikir itu dilantunkan untuk berserah diri kepada Allah SWT.
“Dzikir Hasbunallah Wani’mal Wakil itu sikap menyerahkan urusan kpd Allah n mohon perlindunganNya,” ucap Cholil melalui akun Twitter @cholilnafis, Senin, 14 Februari 2022.
Cholil menyampaikan zikir itu diucapkan Rasulullah SAW saat mendapat kabar akan mendapat serangan dari Quraisy.
Zikir itu juga dirapal Nabi Ibrahim AS saat akan dilempar ke api.
Menurut Cholil, tidak tepat mengaitkan zikir itu dengan perang. Pasalnya, zikir itu bukan sebagai penanda persiapan perang.
“Itu bukan dzikir melawan kezhaliman apalagi bersiap perang,” ungkap Cholil. [terkini]