DEMOKRASI.CO.ID - Aksi penyerangan pos lantas milik Polres Sinjai masih diselidiki.
Mereka yang terlibat penyerangan adalah sejumlah oknum TNI dengan polisi yang tengah berjaga di pos itu, Minggu (20/2/2022) kemarin.
Polisi menyebut, awal mula peristiwa ini karena ada salah satu oknum TNI yang menggeber mobilnya di depan Mapolres Sinjai.
Polisi pun marah dan melakukan pengejaran.
Tak lama, aparat TNI pun datang dan penyerangan pos lantas itu tak terhindarkan.
Di sisi lain, TNI menyebut bahwa salah satu anggotanya dipukul oleh oknum anggota Polri di Polres Sinjai.
Kapendam XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Rio Purwantoro mengatakan, bahwa itu hanyalah kesalahpahaman saja.
Masing-masing pihak yang terlibat dalam peristiwa itu telah diamankan ke instansi masing-masing.
“Pelaku pemukulan atas nama Aipda IR dan beberapa oknum anggota Polres Sinjai lainnya, saat ini sudah diamankan di Propam Polres Sinjai sedangkan korban telah diamankan di satuannnya Yonif 726/Tml,” katanya dalam rilis yang diterima, Senin (21/2/2022).
Dia menjelaskan, awalnya salah satu anggota berpangkat Pratu dengan inisial IS hanya melintas di depan Mapolres Sinjai pukul 11.40 WITA.
Pratu IS pun didatangi oleh anggota dari Polres Sinjai.
“Tiba-tiba personel Polres Sinjai, Aipda IR berteriak dengan mengeluarkan perkataan kotor. Lalu Pratu IS berhenti. Ketika itu Pratu IR melihat empat orang tidak dikenal menuju ke mobilnya dan terjadi insiden kesalapahaman (pemukulan),” jelas Kapendam.
“Pemukulan yang terjadi terhadap oknum anggota TNI oleh oknum anggota Polri didasari adanya kesalapahaman. Kita pun berharap semua pihak tidak terpancing/terprovokasi dengan peristiwa pemukulan tersebut,” sambungnya.
Saat ini pihaknya telah memanggil Pratu IS agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
Begitu pun dengan Polres Sinjai yang juga telah melakukan hal yang sama.
“Kedua belah pihak baik dari Kodam Hasanuddin maupun Polda Sulsel secara bersama-sama sudah berkoordinasi, supaya hal ini tidak berkembang dan proses penyelesaiannya akan dilakukan secara obyektif dalam bentuk investigasi,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, dari versi polisi, peristiwa ini berawal saat oknum TNI menggeber-geber sepeda motornya di depan Mapolres Sinjai, Minggu (21/2/2022).
Anggota Polres yang tengah berjaga, langsung menegur oknum itu dan sempat terjadi ketegangan kedua pihak.
Kemudian, kedua pihak pun membubarkan diri. Tak lama, penyerangan pun terjadi hingga aksi pengrusakan pos lantas Polres Sinjai, pukul 14.00 WITA.
Pasca kejadian, kedua institusi menggelar rapat internal masing-masing.Hingga kini, situasi kembali kondusif.
Kedua pihak diimbau menjaga sinergitas. Masyarakat pun diimbau agar tak menyebarkan informasi bohong. Pos lantas itu kini dalam tahap perbaikan. (fajar)