DEMOKRASI.CO.ID - Uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon anggota KPU dan Bawaslu RI digelar pada hari ini, Senin (14/2).
Dalam kesempatan itu, sejumlah anggota Komisi II DPR RI mencecar seorang calon komisioner KPU, August Mellaz tentang banyaknya petugas pemilu yang meninggal dunia pada Pemilu 2019 lalu.
"Pemilu 2019 menyisakan fenomena di mana banyak petugas penyelenggara Pemilu di TPS-TPS yang jatuh sakit bahkan meninggal dunia, angkanya yang meninggal hampir 1.000, yang jatuh sakit 5.000 lebih,” urai Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim di Ruang Rapat Komisi II DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/2).
“Ke depan 2024, dengan UU Pemilu tidak berubah, tolong kasih gambaran apa yang kira-kira akan dilakukan?" tanya anggota Fraksi PKB itu.
Luqman Hakim menanyakan formulasi apa yang akan dilakukan KPU agar peristiwa serupa tidak terulang kembali di Pemilu 2024 nanti.
Senada, anggota Komisi II DPR RI fraksi PKS Nasir Djamil pun menanyakan kepada peserta fit and proper test calon anggota KPU-Bawaslu RI untuk mengantisipasi peristiwa meninggalnya para petugas Pemilu 2019 lalu.
“Sampai hari ini kita tidak tahu kenapa mereka sampai meninggal? Apakah penyakit yang mereka derita atau ada sesuatu di luar itu?" kata Nasir Djamil.
"Pertanyaan kami adalah bagaimana sodara bisa menjelaskan pemamnfaatan informasi teknologi yang dapat dilakukan guna mencegah korban jiwa tidak terulang kembali ketika pelaksanaan Pemilu 2019?" pungkasnya. [rmol]
