DEMOKRASI.CO.ID - Pegiat media sosial Helmi Felis ikut menanggapi tudingan Anggota Komisi IV dari Fraksi PDIP Yohanis Fransiskus Lema yang menyebut negara membiarkan pencurian kawasan hutan menjadi kebun sawit ilegal.
Menurut Helmi, tudingan Yohanis kepada pemerintah itu menunjukkan adanya pertikaian antara sesama partai penguasa. Fenomena ini menurut Helmi tidak pernah terjadi sebelumnya.
“Partai Penguasa vs Partai Penguasa. PDIP vs PDIP, Yang begini tidak pernah terjadi sebelumnya,” ujar Helmi melalui akun Twitternya @Helmi_Felis pada Jumat 18 Februari 2022.
Kejadian ini di mata Helmi adalah sebuah kelucuan. Dan kelucuan tersebut mulai bermunculan sejak manusia dikalahkan oleh hewan.
“Kelucuan di negeri ini bermunculan sejak manusia dikalahkan hewan,” sambung Helmi.
Tidak diketahui apa maksud pernyataan Helmi tentang ‘manusia dikalahkan hewan.’ Namun, pernyataan itu sepertinya masih dalam konteks sindiran kepada partai penguasa sebagaimana yang diungkapkan sebelumnya.
Sebelumnya, kader PDIP Yohanis melontarkan tudingan keras kepada negara terkait kawasan hutan menjadi kebun sawit ilegal. Yohanis dengan tegas menyampaikan itu saat rapat dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar..
Yohanis mengaku sudah bertanya kepada KLHK soal data 3,2 juta hektare kebun sawit di kawasan hutan. Namun, KLH hanya menjawab pihak yang rugi adalah pemilik kebun sawit ilegal.
“Ini kasarnya ada perampok, ada maling, masuk maling di rumah kita, lalu yang ruginya maling ini. polisi itu hanya sekadar memberi CCTV, lalu bilang, ‘Kita enggak tahu itu siapa dia.’ Ya dikejar dong identitasnya,” ujar Yohanis dikutip dari Cnnindonesia pada Jumat 18 Februari 2022.
“Mohon maaf, terkesan negara membiarkan pencurian,” ujarnya menambahkan.
Ketua Komisi IV DPR Sudin juga mencecar Siti tentang hal yang sama. Dia mengungkap ada 6 ribu hektare lahan sawit di kawasan Taman Nasional Sebangau.
Sudin mempertanyakan absennya negara menindak pelanggaran seperti itu. Namun, Siti berkilah bahwa penangannya masih dalam proses.
Siti yang terus dicecar akhirnya mengakui kekurangan KLHK. Dia menyampaikan KLHK masih berupaya menangani kasus kebun sawit ilegal di kawasan hutan.
Politikus Partai Nasdem itu pun meminta bantuan dari para anggota dewan untuk memasok informasi. Dia berjanji akan menuntaskan setiap laporan yang diterima. [terkini]