DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Joko Widodo berjanji pemerintah tidak akan merusak hutan untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Menurutnya, pemerintah akan membangun ibu kota baru dengan konsep smart forest city. Karena itu, setidaknya 70 persen area ibu kota baru akan menjadi lahan hijau.
“Jangan sampai ada sebuah anggapan kita ke sana untuk merusak hutan. Yang kita pakai ini 256 ribu hekatare. Nantinya, kurang lebih 50 ribu hektare dipakai, sisanya 200 ribu memang akan dibiarkan sebagai hutan,” kata Jokowi dalam peresmpian NasDem Twer di Jakarta dikutip dari Democrazy.id pada Rabu 23 Februari 2022.
Jokowi menegaskan, pemerintah justru ingin merehabilitasi hutan di sekitar IKN Nusantara. Karena itu, rehabilitasi hutan akan menjadi prioritas dalam pembangunan ibu kota baru.
Menanggap pernyataan itu, Humas Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya ikut memberi komentar. Ia menyentil penebangan pohon di Monas beberapa waktu lalu yang sempat menjadi perbincangan hangat.
“Monas ditebang 20 pohon aja, penduduk #buzzeRp ributnya 5 tahun. Gimana IKN?” ujar Mustofa melalui akun Twitternya @TofaTofa_id pada Rabu 23 Februari 2022.
Diketahui, penebangan pohon di Monas beberapa waktu lalu sempat memancing perdebatan publik. Salah satunya adalah politikus PDIP Junimart Girsang. Menurut Junimart, penebangan pohon tersebut bukan revitalisasi, tapi kejahatan lingkungan.
“Revitalisasi Monas ini kejahatan lingkungan. Ini revitalisasi liar kenapa ini sudah tidak patuh Kepres Nomor 25 Tahun 1995. Bagaimana sikap Setneg? Bagaimana hidupnya pohon 190 itu? itu kan mestinya kita pelihara tapi ditebang oleh gubernur (Anies Baswedan) ini bagaimana?” kata Junimart dikutip dari Suara.com.
“Masa pohon sudah bagus, besar bisa menahan asap ditebang begitu saja. Tolong menteri jangan diam saja, laporkan secara pidana kejahatan lingkungan, ini tidak patuh pada Keppres. Saya tekankan penebangan pohon itu justru yang menimbulkan genangan banjir,” sambungnya. [terkini]