DEMOKRASI.CO.ID - Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie mengkritik keras Gubernur Ganjar Pranowo. Orang nomor satu di Jawa Tengah ini disebut tengah mempertontonkan skenario politik murahan kepada publik.
Skenario murahan yang diperlihatkan Ganjar kata Jerry adalah kunjungannya ke Desa Wadas pada Minggu (13/2/2022) kemarin. Kunjungan itu dilakukan Ganjar untuk mendengarkan langsung keluh kesah warga setempat yang menolak proyek Bendungan Bener yang berbuntut penangkapan pada Selasa (8/2/2022) pekan lalu.
“Ini skenario politik murahan dari Ganjar,” kata Jerry kepada wartawan Senin (14/2/2022).
Berkunjung ke Desa Wadas sampai berjanji bakal menginap di rumah warga setelah insiden penangkapan dan penahanan puluhan warga setempat menurut Jerry tidak bisa melunasi rasa sakit hati warga. Kedatangan Ganjar berbicara panjang lebar di tengah masyarakat dinilai bukan solusi jitu dari masalah pelik di Desa Wadas.
“Cukuplah, bukan ini solusinya. Pemprov harus buka siapa kontraktor batu andesit ini. Dari temuan DPR, mereka (Pemprov Jateng) bungkam,” tegas Jerry.
Menurut Jerry, Ganjar seharusnya dari jauh-jauh hari sudah putar otak mencari jalan keluar dari masalah di Desa Wadas agar pertikaian antara warga dan aparat tidak terjadi. Bukan sebaliknya, Ganjar justru datang meminta maaf pascatragedi tersebut.
“Nasi sudah jadi bubur, tiba-tiba tanpa pengawal Ganjar datang ke Desa Wadas dan berencana menginap bersama warga Wadas. Pemaksaan adalah kehendak yang bertentangan dengan hak asasi manusia (HAM),” tegas Jerry.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Gubernur Ganjar Pranowo mengaku ingin menginap di rumah warga di Desa Wadas, hal ini dilakukannya untuk lebih mendekatkan diri kepada warga setempat terutama dengan kelompok masyarakat yang menolak berbagai macam proyek di Desa Wadas yang berbuntut penangkapan dan penahanan puluhan warga pada Selasa (8/2/2022) lalu.
Keinginan untuk menginap di Desa Wadas itu disampaikan Ganjar ketika menyambangi tempat ini pada Minggu (13/2/2022) kemarin. Hanya saja politisi PDI Perjuangan itu belum bisa memastikan waktu yang pas untuk datang dan menginap di tempat ini.
"Mangke kulo mriki nggeh, kulo tak nginep mriki kersane saget ngombe banyu Wadas (nanti saya ke sini ya, saya menginap di sini supaya bisa minum air Wadas)," kata Ganjar dikutip Senin (14/2/2022).
"Kulo pengen ngrungokke dhewe (saya ingin mendengarkan sendiri secara langsung), tetapi nek mung sepisan iki pasti mboten cukup (tapi kalau hanya sekali ini, pasti tidak cukup). Nek kulo angsal, kulo izin nginep teng ndeso niki angsal mboten (kalau boleh, saya izin menginap di desa ini boleh apa tidak)," katanya menambahkan.
“Kulo nyuwun ngapuro kalih panjenengan (saya minta maaf pada bapak/ibu) atas peristiwa yang terjadi. Makanya saya datang ke sini secara langsung. Yang kedua, saya ke sini ingin mendengarkan langsung dari masyarakat dari persoalan yang ada. Saya juga ingin takziah, karena mendengar ada sesepuh di desa Wadas yang meninggal, semoga husnul khotimah," kata Ganjar. [wartaekonomi]