DEMOKRASI.CO.ID - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali menemui warga Desa Wadas, Purworejo, Jateng.
Dia mendengar langsung keluh kesah masyarakat yang menolak penambangan di Desa Wadas, Minggu (23/2).
Sejumlah warga menyampaikan pada Ganjar Pranowo alasan mereka menolak penambangan di Desa Wadas.
Ada juga warga yang menceritakan peristiwa mencekam saat kisruh dengan aparat kepolisian pada Selasa (8/2) lalu.
Ganjar berterima kasih pada warga Wadas yang menerimanya dengan baik dan mau menceritakan persoalannya secara langsung.
"Mereka menceritakan secara terbuka, mereka sampaikan semuanya. Saya terima kasih karena mereka welcome,” ucap Ganjar.
Dia menyebut akan mengambil tiga langkah setelah pertemuan itu. Pertama, pemprov akan melakukan evaluasi teknis dan kedua metode pendekatan.
Ketiga terkait apa yang selama ini menjadi polemik pro dan kontra di antara warga Desa Wadas.
"Hal yang ketiga ini sepertinya kurang, makanya saya datang ke sini dan ingin mendengarkan secara langsung,” ungkapnya.
Merasa tidak cukup bila hanya sekali datang, Ganjar pun meminta izin ke warga untuk menginap dan tinggal di Desa Wadas.
Hal itu lantaran Ganjar ingin mendengar lebih dalam masalah warga yang menolak terkait rencana penambangan batu andesit di desa itu.
" Kulo pengen ngrungokke dhewe (saya ingin mendengarkan sendiri secara langsung), tetapi nek mung sepisan iki pasti mboten cukup (tapi kalau hanya sekali ini, pasti tidak cukup). Nek kulo angsal, kulo izin nginep teng ndeso niki angsal mboten (kalau boleh, saya izin menginap di desa ini boleh apa tidak)," tanya Ganjar ke ratusan warga yang ada di sana.
Siapa sangka, para ibu-ibu dan warga Wadas pun mengabulkan permintaan Ganjar. " Angsal Pak (boleh pak)," jawab warga kompak.
Mendengar jawaban itu, Ganjar langsung tersenyum. Ia mengatakan akan mengatur jadwal untuk bisa kembali datang ke Desa Wadas dan menginap di sana.
" Mangke kulo mriki nggeh, kulo tak nginep mriki kersane saget ngombe banyu Wadas (nanti saya kesini ya, saya menginap di sini supaya bisa minum air Wadas)," kata Ganjar.
Mukti, salah seorang warga Wadas mengungkapkan rasa terima kasih pada Ganjar yang datang langsung ke desanya dan mendengarkan keluhan warga.
Dia juga mengizinkan Ganjar untuk datang lagi dan menginap di rumah warga.
"Tentu kami mengizinkan, kalau Pak Ganjar mau datang dan menginap di desa kami," ucapnya.
Mukti juga mengapresiasi Ganjar yang mau datang sendirian ke desanya untuk mendengarkan cerita dari warga.
"Kami senang, karena pak Ganjar mau datang sendiri, tanpa pengawalan dan mendengarkan cerita dari masyarakat secara langsung,” kata Mukti.
Dia juga mengapresiasi, Ganjar yang mau meminta maaf atas kejadian saat pengukuran tempo dulu.
“Kami sebagai masyarakat, menjunjung tinggi dan menghormati iktikad baik Pak Ganjar. Kami memaafkan beliau, tapi dengan syarat mencabut izin penambangan," [wartaekonomi]