DEMOKRASI.CO.ID - Belum lama ini, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menetapkan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU)dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) periode 2022-2027. Menariknya, penetapan ini dilakukan di tengah malam atau dini hari.
Menanggapi hal ini, Pengamat Politik, Rocky Gerung mengatakan jika dilakukan malam hari maka itu masuk agenda politisi, namun jika penetapan dilakukan siang maka itu agenda demonstrasi Buruh.
Gerung juga mengatakan jika KPU adalah biang keladi, ia mengatakan hal ini dikarenakan pemilihan yang lalu masyarakat Indonesia menganggap KPU berbuat curang.
“Ini terlihat kalau diputuskan malam hari itu memang kerjaan politisi, karena kalau siang hari itu agenda demontrasi Buruh”, kata Rocky Gerung, dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis 17 Februari 2022.
“Tapi sebetulnya ini soal KPU yang menjadi biang keladi sebetulnya, karena pemilihan kemarin itu seluruh manusia Indonesia menganggap KPU itu curang dan prosesnya panjang hingga masuk du Mahkamah Konstitusi”, katanya lagi.
Gerung menambahkan jika KPU harusnya bukan hanya sebagai pelaksana tekhnis pemilu, tapi seharusnya sebagai sebuah lembaga yang berfungsi dalam hal pembelajaran politik.
“Dan kita ingin supaya KPU itu bukan hanya sebagai pelaksana kegiatan teknis pemilu, tapi dia mesti jadi edukator politik, itu intinya”, sambung Gerung.
Diketahui, sebelumnya Komisi II DPR menetapkan 7 orang anggota KPU dan 5 orang anggota Bawaslu periode 2022-2027.
Pemungutan dilakukan dalam dua sesi. Sesi pertama untuk menentukan anggota KPU, sedangkan sesi kedua untuk menentukan anggota Bawaslu.
“Berdasarkan pertimbangan itu semua, pada akhirnya setelah kita melakukan simulasi berbagai hal, berbagai cara, kita putuskan, tetapkan urutan,” kata Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia, dikutip dari laman CNN Indonesia, Kamis 17 Februari 2022.
Orang yang terpilih selanjutnya akan dibawa ke sidang Paripurna untuk penetapan, lalu mereka yang terpilih akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo. [terkini]