DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Politik Hukum dan Keamanan Prof Mahfud MD mengaku tak keberatan melakoni debat terbuka dengan penceramah Khalid Basalamah membahas agama. Hal ini disampaikan Mahfud menanggapi usul seorang pengguna twitter @rinaldialamsya5.
Di mana akun ini meminta Mahfud menerima tantangan itu agar tidak dinilai hanya berani koar-koar di belakang. Mahfud beberapa hari lalu memang ikut mengomentari pernyataan Khalid yang menyebut wayang haram dalam Islam. Menurut Mahfud warisan budaya itu tidak haram dan tidak bertentangan dengan Islam.
"Prof, mau saran,anda kan punya ilmu agama yg cukup tinggi,saya usul bagaimana kalau kita buatkan acara debat atau diskusi terbuka dgn Ustad Khalid? Secara online dan live? Berani Prof? Sebaiknya anda setuju biar tdk dinilai hanya berani menyindir orang dibelakangnya saja," kata @rinaldialamsya5.
Mendengar tantangan itu, Mahfud dengan sigap menjawab dirinya tidak lari jika diadu pengetahuan beragama dengan Khalid.
“Beranilah,” kata Mahfud.
Mahfud mengatakan jika benar debat terbuka ini direalisasikan dia bakal hadir dalam kapasitas sebagai seorang akademisi, bukan sebagai menteri.
“Bkn berdebat tp tabayun. Kan bagus bs silaturrahim dgn Ustadz Khalid. Sy sbg dosen sj, bkn Menteri,” tuturnya.
Mahfud kemudian meminta warganet tersebut mengatur teknis debat tersebut, tak masalah debat dilakukan secara daring dengan durasi sekitar 30 menit.
“Anda atur sj, msl, 30 menit virtual berdua. Kami bcr berdua, yg lain blh menyaksikan. Rasanya kimia sy sama dgn beliau: siap melakukan halaqah dan tabayun secara Islami,” tukasnya. [wartaekonomi]