DEMOKRASI.CO.ID - Direktur Eksekutif Centre for Youth and Population Research (CYPR), Dedek Prayudi alias Uki terlibat debat dengan seorang pengguna media sosial twitter dengan nama akun @ lwahyu_djant***.
Perdebatan keduanya dimulai dari cuitan Uki yang mengatakan Front Pembela Islam (FPI) sama bahayanya seperti Partai Komunis Indonesia (PKI).
Mengetahui organisasi yang telah dibubarkan pemerintah itu diidentikan dengan PKI @lwahyu_djant*** langsung memberi pembelaan, dia bertanya apakah Uki pernah menanyakan pendapat masyarakat yang pernah dibantu FPI ketika mereka terdampak bencana alam.
"Pernah. Kerabat kerja saya dan salah satu sahabat saya korban tsunami Aceh. Salah satu dari mereka bahkan kehilangan putra satu-satunya yang hanyut saat masih bayi. Yang satu lagi alami kerusakan syaraf karena sempat hanyut. FPI? Tidak lebih dari organisasi terlarang, 11-12 sama PKI,” kata Uki dikutip Populis.id Kamis (3/2/2022).
Mendengar jawaban Uki, warganet itu semakin tak terima. Dia lantas menuding sahabatnya ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha itu telah memfitnah FPI. Kelak kata dia Uki bakal mendapat hukuman setimpal dari Tuhan.
"Tenang aja om, inshaallah.. satu ketika Alloh akan membuktikan fitnahanmu ini di depan jidatmu. Saya bukan FPI, saya respect pada FPI!!” kata netizen itu.
Tak mau tinggal diam, Uki kemudian kembali membalas pernyataan warganet itu, dia meminta supaya pengguna media sosial itu agar tidak membiasakan diri mendoakan hal-hal tak baik buat orang lain.
Uki meminta agar netizen itu belajar dari eks Imam Besar FPI Rizieq Shihab yang disebutnya kerap mendoakan hal buruk untuk orang lain, tetapi nasibnya sendiri justru jauh lebih buruk bahkan sampai dijebloskan ke penjara.
“Jangan biasakan doakan orang yang buruk-buruk. Belajar dari Rizieq,” tutup Uki. [wartaekonomi]