DEMOKRASI.CO.ID - Bripda Febriyan Duwi menjadi salah satu korban ritual maut Pantai Payangan yang menelan korban 11 orang. Polisi yang baru menikah ini bertugas di Polsek Pujer, Bondowoso.
Bripda Febriyan Duwi belum memiliki anak dari perkawinannya dengan Diana. Usia perkawinan keduanya pun baru satu tahun.
Brigadir Polisi Dua (Bripda) Febriyan Duwi merupakan anggota Polsek Pujer, Bondowoso.
“Betul dia bawahan saya,” kata Kapolsek Pujer AKP Iswahyudi.
Sementara itu, dengan mata berkaca-kaca, Diana duduk di depan meja petugas Tim Disaster Victim Investigation (DVI) di RS Soebandi Jember, Diana terus meneteskan air mata.
Diana mengatakan, Bripda Febriyan sempat pamit ke dirinya untuk pergi ke Pantai Payangan.
Bripda Febriyan mengirim ucapan pamit ke Diana dalam obrolan telepon.
“Bilangnya cuma mau pergi ke pantai. Tidak bilang kalau ada ritual,” ujar Diana.
Selama ini, Diana dan suami jarang tinggal satu rumah.
Bripda Febriyan dinas di Bondowoso, sedangkan Diana kerja di Probolinggo
“Selama ini gak ada yang aneh sama suamiku,” kata Diana sembari menyeka air matanya.
Jumlah total korban meninggal dunia yang terseret ombak Pantai Payangan saat melakukan ritual khusus sebanyak 11 orang.
Satu di antaranya merupakan anggota polisi asal Kabupaten Bondowoso.
“Semua sudah ditemukan, jumlah total korban meninggal dunia ada 11 orang,” kata Kasat Polairud Polres Jember, AKP M Nai. (ral/int/pojoksatu)