DEMOKRASI.CO.ID - Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRES), Marwan Batubara melontarkan kritik tajam terhadap Pemerintahan Presiden Jokowi soal Pemindahan Ibu Kota Baru.
Hal itu terlihat dalam video yang diunggah oleh seorang netizen Twitter bernama @Lelaki_5unyi, pada Sabtu 12 Februari 2022.
“Marwan Batubara Ungkap Fakta soal Ibukota Baru,” tulis netizen itu sebagai narasi unggahannya.
Di dalam video tersebut, Marwan Batubara nampak membicarakan utang negara terhadap pihak swasta di hadapan sejumlah orang.
“Pake utang, lalu membangun pula yang tidak prioritas. Lalu dengan begitu nanti, diajak swasta. Tapi swasta ini nanti juga kita bayar jangka panjang, iya kan,” kata Marwan.
Menurut Marwan, APBN yang digunakan untuk membangun IKN berasal dari utang dan hal itu akan bertambah sebagai pengeluaran kepada pemberi keuntungan oligarki.
“Artinya APBN yang sudah berutang ini nanti juga akan ditambah untuk pengeluaran pemberi untung kepada oligarki dan asing, lalu kedaulatan negara ini tergadai,” terangnya.
Selain itu, ia pun menyarankan agar sebaiknya Jokowi mengembalikan Indonesia kembali seperti ke zaman kerajaan.
“Kalau memang anda mau bangun di sana ya sudahlah kita kembali lagi aja kayak dulu, kerajaan-kerajaan aja kalau perlu. Kalau perlu ini, kalau kita tidak didengar. Nah, anda kan selama ini tidak mau mendengar kami, anda sudah mengkooptasi partai-partai, ini kan nanti didengar juga sama rezim,” ucapnya.
Mantan Anggota DPD itu juga menyebut kepemimpinan Jokowi layaknya otoriter, yang tak mendengar rakyat sebelum memutuskan kebijakan.
“Anda malah memutuskan, malah merencanakan, bertindak otoriter, tidak mau mendengar rakyat, partisipasi publik anda bungkam. Lalu anda menjalankan agenda-agenda yang mengorbankan kepentingan APBN, kepentingan rakyat di daerah lain yang butuh makan,” ujar dia. [terkini]