DEMOKRASI.CO.ID - Soal pemblokiran terhadap akun twitter @wadas_melawan yang menuai sorotan, kini Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate buka suara.
Johnny Gerard mengatakan bahwa pihaknya tak ada campur tangan terkait pemblokiran akun twitter tersebut.
Namun, Johnny menyebutkan pihaknya memang melakukan patrol siber dan mengatur soal konten yang bersileweran di media sosial.
“Seluruh akun dan konten yang beredar dalam ruang digital indonesia harus memenuhi syarat perundangan yang berlaku di Indonesia,” ujar Johnny.
Dalam hal itu, Johnny juga menerangkan, pihaknya menggunakan teknologi yang disebut sebagai cyber drone untuk menyaring informasi yang beredar di media sosial.
Ia bahkan menerangkan metode timnya mencari konten yang bermasalah di media sosial. Dikutip dari Tempo. Kamis, 17 Februari 2022.
“Melalui cyber drone dan peralatan yang ada di Kominfo, tim siber melakukan patroli siber secara rutin round the clock sepanjang tahun,” kata Johnny.
Saat ditanya apakah akun @Wadas_Melawan masuk dalam radar Kominfo sebagai akun yang menyebarkan informasi menyalahi Undang-Undang, Johnny tak menjawabnya.
Ia hanya menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam pemblokiran akun tersebut.
“Kominfo belum pernah mengusulkan pemblokiran atau take down atas Akun tersebut,” kata politikus Partai Nasdem itu.
Akun @wadas_melawan yang memiliki profil lengkap GEMPADEWA (Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas) Menolak Keras Eksploitasi di Bumi Wadas hilang dari Twitter sejak Rabu kemarin. Hal itu kemudian mendapat kecaman dari Koalisi Advokat untuk Keadilan GEMPADEWA, Julian Duwi Prasetya.
“Ini jelas upaya pembungkaman suara-suara kritis dari masyarakat,” kata Julian.
Insiden kekerasan diduga terjadi saat pengukuran lahan untuk kebutuhan material tambang Andesit di lokasi proyek Bendungan Bener, 8 Februari 2022. Dua hari lalu, Komnas HAM dalam temuan awal menyebut ada kekerasan yang dilakukan kepolisian terhadap warga Wadas.
Menurut Julian, kejadian pemblokiran yang dialami akun dengan 63 ribu pengikut ini bukanlah kali pertama. Sebelumnya, akun tersebut juga sudah beberapa kali diretas.
Bahkan beberapa hari lalu, akun Instagram LBH Yogyakarta juga sempat tak bisa diakses sejak Selasa, 8 Februari 2022, pukul 23.20 WIB. Akun tersebut digunakan mengunggah konten tentang penangkapan warga Desa Wadas oleh polisi.
Dengan ditangguhkannya akun Twitter @Wadas_Melawan, Julian menyebut pihaknya akan mencoba mengkonfirmasi ke Kominfo maupun pihak Twitter, untuk mencari tahun penyebab status suspend ini. [terkini]