DEMOKRASI.CO.ID - Vokalis grup band Radja Ian Kasela murka tanah kelahirannya, Kalimantan, diduga dihina oleh Edy Mulyadi.
Edy Mulyadi menyebut Kalimantan adalah tempat jin membuang anak.
Ia juga menyebut pasar ibu kota baru (IKN) di Kalimantan adalah kuntilanak dan genderuwo.
Ucapan Edy Mulyadi itu membuat Ian Kasela murka. Ia melampiaskan kemarahannya di media sosial. Bahkan, ia membuat sebuah lagu terkait penghinaan yang dilakukan Edy Mulyadi terhadap Kalimantan. Lagu itu berjudul Apa Salah Kalimantan?
Berikut lirik lagu Apa Salah Kalimantan yang dinyanyikan Ian Kasela.
Apa Salah Kalimantan?
Kau ucapkan kata yang menyakitkan
Kau lakukan tanpa rasa menyesal
Kau lukai jiwa kami
Dengan gaya bahasamu
Apakah salah kalimantanku
Hingga kau hina seperti itu
Coba kau jelaskan padaku
Karena ocehan mulutmu
Sungguh menyakitkan hatiku
Bagai tubuh tak bernyawa
Selain mengunggah lagu Apa Salah Kalimantan, vokalis asal Kalimantan Selatan itu juga menyerang
Edy Mulyadi.
“Bang*** Sialan. Itu ucapan yang pantas untuk orang yang berani menghina Kalimantan,” ucap ungkap Ian Kasela dalam video di akun Youtubenya.
“Apa salah Kalimantan bos? Yang ada bumi daerah Kalimantan itu selalu dikeruk, tau enggak?,” tambahnya.
Ian menegaskan bahwa pemindahan ibu kota ke Kalimantan merupakan kebijakan pemerintah pusat, bukan keputusan masyarakat Kalimantan.
“Masalah ibu kota dipindah ke Kalimantan, itu kebijakan pemerintah pusat, otak lu di mana? Lu enggak suka dengan kebijakan itu, lu tantang lah, jangan daerahnya yang lo salahkan. Aneh cara berpikirnya,” kata Ian.
Ian mengatakan Kalimantan tidak pernah membuat ulah, sehingga tak layak disalahkan.
“Jangan pernah sebut-sebut nama daerahnya lah, apalagi Kalimantan. Kalimantan tidak pernah membuat ulah, catat itu,” tegas Ian.
Ian berharap Presiden Joko Widodo bisa memberikan sanksi kepada Edy Mulyadi lantaran diduga memiliki keinginan untuk memecah belah bangsa dan mengadu domba masyarakat melalui ucapannya.
“Saya Ian Kasela, putra daerah Kalimantan, memohon dengan sangat dan hormat kepada Bapak Ir. Joko Widodo selaku Panglima tertinggi di Republik ini, mohon berikan sanksi kepada manusia-manusia yang berani punya niat berkeinginan memecah belah bangsa, mengadu domba,” ucapnya.
“Lewat aparatur bapak saya yakin bisa memberikan sanksi tersebut,” tandas Ian Kasela. (one/pojoksatu)