DEMOKRASI.CO.ID - Serangan drone Houthi Yaman di Abu Dhabi yang menewaskan tiga warga sipil dan melukai enam lainnya pada Senin (17/1) membuat marah Uni Emirat Arab.
Dalam sebuah pernyataan usai peristiwa, Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed mengutuk serangan yang dilakukan kelompok dukungan Iran dan bersumpah bahwa mereka tidak akan membiarkan peristiwa itu begitu saja.
"UEA berhak untuk menanggapi serangan teroris dan eskalasi kriminal yang jahat itu,” kata Kemenlu UEA, menggambarkan serangan itu sebagai “kejahatan keji” yang dilakukan oleh milisi Houthi yang melanggar hukum internasional dan kemanusiaan, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Selasa (18/1).
“Milisi teroris ini melanjutkan kejahatannya tanpa terkendali dalam upaya menyebarkan terorisme dan kekacauan di kawasan itu untuk mencapai tujuan dan sasaran ilegalnya," lanjutnya.
Ibu kota UEA Abu Dhabi diguncang pada hari Senin dengan kebakaran yang terjadi dan mengakibatkan ledakan tiga kapal tanker minyak. Polisi mengkonfirmasi tiga tewas dan enam terluka dalam serangan tersebut.
Serangan juga menyebabkan kebakaran kecil di area lokasi konstruksi baru Bandara Internasional Abu Dhabi, yang dengan cepat dapat dipadamkan.
"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa benda terbang kecil terdeteksi, kemungkinan drone, yang jatuh di dua daerah, yang mungkin menyebabkan ledakan dan kebakaran," kata polisi.
Milisi Houthi Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dengan mengatakan mereka melakukan operasi jauh di UEA. []